JAKARTA, iNews.id – Profil Cahya Supriadi menarik untuk diulas. Bagaimana tidak, dia sangat piawai dalam menjaga gawang milik skuad Garuda Muda agar tidak kebobolan.
Kini, Cahya Supriadi sudah diperbolehkan kembali ke lapangan setelah mengalami cedera pada pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 melawan Hongkong, Jumat (16/9/2022). Insiden yang menimpa Cahya Supriadi terjadi akibat dadanya terinjak Rahmat Beri Santoso ketika berusaha mengamankan bola.
Setelah absen di dua kali pertandingan, kini Cahya Supriadi siap tampil kembali bersama Timnas Indonesia U-20. Saat ini, dia tengah menjalani pelatihan insentif di Turki. Cahya Supriadi pun diturunkan saat melawan Moldova U-20, Selasa (1/11/2022).
Berikut profil Cahya Supriadi yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Kelahiran Karawang
Cahya Supriadi lahir di Karawang, 11 Januari 2003. Meski masih muda, pemain berpostur tinggi 179 cm ini telah menorehkan banyak prestasi dan kebanggaan untuk timnya.
Pada tahun 2018, Cahya Supriadi memulai karir di dunia sepak bola Indonesia bersama klub Persija U-16. Dia kebagian bermain dua musim dalam laga bersama skuad tersebut.
Kemudian, Cahya Supriadi naik tingkat ke Persija U-18 dan diikutkan dalam Liga 1 U-18 2018/2019. Dia ikut membantu Persija memperoleh posisi ketiga dalam pertandingan tersebut.
Persija akhirnya memasukkannya ke daftar pemain senior pada Liga 1 2021/2022. Cahya Supriadi menjadi kiper bersama Andritany Ardhiyasa, Adixi Lenzivio, dan Yoewanto Setya Beny.
2. Masuk Timnas
Penampilan apiknya menjaga gawang Persija melirik pelatih Shin Tae-yong untuk menjadikannya salah satu kiper Timnas U-23 yang akan berlaga di Piala AFF U-23 2022. Cahya menggantikan posisi Ernando Ari. Namun, pertandingan yang akan digelar di Kamboja itu batal karena sejumlah pemain timnas terpapar Covid-19.
Gagal bermain, kesempatan lain mengikuti Cahya Supriadi untuk tampil di Piala AFF U-19. Periode Maret–April 2022, Cahya menjalani pelatihan ketat dan laga uji coba.
Cahya Supriadi kebagian peran dalam pertandingan uji coba melawan Korea Selatan di DGB Daegu Bank Park Stadium. Pada menit ke-19, dia menggantikan kiper dari Persis Solo, Erlangga Setyo Dwi Saputro yang tidak berhasil menangkap tiga tendangan dari tim lawan.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait