Petugas keamanan Kompleks Dago Asri mengaku, sekitar pukul 02.30 WIB lebih, mengaku, melihat sekelompok pemuda berlarian dari arah atas menuju bawah sambil berteriak.
Namun saksi tidak tahu persoalan atau kejadian apa yang menyebabkan para pemuda itu berteriak.
"Saat itu saya melihat ada beberapa orang pemuda berlarian dari atas ke bawah seperti mengejar seseorang sambil berteriak-teriak. Saya kira hanya bercanda. Saya tidak mengecek lantaran di pos hanya seorang diri menjaga kompleks," ujar saksi petugas keamanan kompleks tersebut.
Penghuni rumah tempat jasad korban tergeletak mengaku tidak mendengar keributan saat kejadian.
"Saya tidak tahu dan tidak mendengar keributan di luar. Saya tahu, kabar dari Umy kalo di luar banyak polisi dan ada orang eninggal di depan pagar rumah," ujar perempuan penghuni rumah yang enggan disebut namanya.
Petugas Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polrestabes Bandung yang memeriksa jasad tersebut, tak menemukan identitas apa pun di tubuh korban.
Sebelum dievakuasi, petugas menutup jasad korban dengan kain putih dan melingkarinya dengan garis polisi. Setelah itu, petugas Inafis Polrestabes Bandung melakukan identifikasi dengan mengambil sidik jari dan memfoto wajah, gigi, dan ciri-ciri fisik lainnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait