BANDUNG BARAT, iNews.id - Bagi sebagian orang, berjuang keluar dari jerat narkoba hal yang sangat berat. Namun itu tidak berlaku bagi Ade Rukmana (40) warga Kampung Cijerokaso Wetan, RT 1/17, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.
Ade Rukmana menunjukkan kegigihan keluar dari jeratan narkoba yang telah membuat hidupnya sempat terpuruk ke titik paling rendah.
Pada 2005, Ade Rukmana masuk ke tempat rehabilitasi Rumah Cemara Kota Bandung agar lepas dari kecanduan. Selama 1,5 tahun menjalani program rehabilitasi, Ade lalu pulang ke Lembang.
Namun di kampung, Ade justru kembali mengonsumsi narkoba. Dia pun kembali lagi ke Rumah Cemara, hingga akhirnya bergabung menjadi staf di Rumah Cemara selama delapan tahun.
"Saya dulunya pecandu narkoba jarum suntik, lalu masuk rehabilitasi rumah cemara terus pernah juga dipenjara tahun 2005. Selepas jadi pasien, saya dingkat menjadi staf rumah Cemara hingga 2012," kata Ade Rukmana.
Dia berhasil lepas dari narkoba, malawan stigma, dan membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat di bidang pertanian. Penyintas HIV-AIDS itu kini telah memiliki usaha packing house pertanian sekaligus kantor Koperasi Desa Tani.
Puluhan buruh tani serta petani perambah hutan telah bergabung di Desa Tani. Mereka diberi lahan dan ikut terlibat dalam sub-bisnis yakni rumah packing, rumah semai, dan tempat pengolahan pupuk, di kawasan pegunungan Bukit Tunggul. Tepatnya di batas antara Kecamatan Lembang, KBB dan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
"Sebanyak 27 petani yang ikut terlibat di sini. Mereka menanam, menyortir, dan mengemas sayuran seperti kangkung, banyam, selada, dan yang lainnya," ujar Ade Rukmana.
Melalui usahanya ini, rata-rata mereka mendapatkan penghasilan Rp1,5-2,7 juta per bulan. Pihaknya menggunakan lahan sewa dari PTPN VIII seluas 10 hektare.
Tiap anggota Kelompok Desa Tani diberi lahan garapan seluas 1.250 meter persegi dengan rincian 1.000 meter untuk lahan pertanian konvensional dan 250 meter persegi untuk green house.
Sedangkan untuk alat-alat pertanian, pupuk, benih, serta penyerapan hasil penen dari petani di sediakan oleh Koperasi Desa Tani. Hasil panen dijual ke pasar premium kalangan menengah atas.
Ke depan dirinya ingin membuat rumah kompos, rumah ternak, rumah edukasi petani, dan Srikandi Tangguh guna mengajari para janda untuk mengelola green house.
"Kami menjaring petani yang terlilit utang dan korban rentenir, jadi bisa membantu mereka untuk melunasi utang secara bertahap. Kemudian bekerja sama dengan lembaga filantropi zakat, sehingga petani yang bergabung harus bagaian dari 9 asnaf zakat," tutur dia.
Editor : Agus Warsudi
pecandu narkoba akibat narkoba bandung barat kabupaten bandung barat Wisata Bandung Barat wisata lembang Kawasan wisata Lembang Objek wisata Lembang
Artikel Terkait