"Jadi ini (pemasangan spanduk emoticon menangis dan bendara putih) adalah bentuk kekecewaan. Bahwa pelaku usaha, terutama di sektor perhotelan ini sudah sangat kritis, menangis. Sampai sekarang belum ada solusi pasti untuk hotel. Terutama di pusat kota yaa, hotel-hotel harus tutup. Akibatnya, tingkat hunian sangat turun," ujarnya.
Menurut Adha, aspirasi para pengusaha hotel dan restoran tidak didengar. PHRI telah melakukan surat menyurat dengan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, tapi belum ada respons. "Jadi daya kami ya hanya menangis. Menjerit. Mungkin terdengar melalui teman-teman media," tutur Adha.
Sementara itu, selama PPKM, pengusaha hotel tidak mendapatkan ke keringanan pajak dari Pemkab Purwakarta. Mereka juga tak mendapatkan pengurangan biaya listrik dan lain-lain.
"Dalam waktu dekat kami berencana melakukan protes secara terbuka atau unjuk rasa untuk mencari solusi bersama atas pemasalahan ini," ucapnya.
Editor : Agus Warsudi
bupati purwakarta pemkab purwakarta Kabupaten Purwakarta bendera putih hotel dampak PPKM Kecewa PPKM ppkm darurat diperpanjang perpanjangan PPKM ppkm level 4
Artikel Terkait