BANDUNG, iNews.id - Jenazah cendikiawan Jalaludin Rakhmat yang terkonfirmasi positif Covid-19, dimakamkan di pemakaman keluarga di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (15/2/2021) malam ini. Pemakaman berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ketat.
Jalaluddin dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test. Setelah menjalani perawatan beberapa hari di Rumah Sakit Santosa Internasional Kota Bandung, Jalaludin Rahmat meninggal dunia pada Senin (15/2/2021) pukul 15.45 WIB.
"Sebelum meninggal, bapak awalnya mengalami gejala batuk-batuk dan demam. Lalu, oleh anaknya yang dokter, di-rapid test antigen dan hasilnya positif. Untuk memastikan, bapak menjalani swab test dengan hasil positif. Beberapa hari dirawat, saya lupa kapan mulai dirawatnya, bapak meninggal dunia hari ini," tutur Erwin Edi Sanjaya, staf pengajar di SMA Plus Muthahari di Jalan Kampus II Nomor 13-17, Kelurahan Babakan Sari, Kecmata, Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (15/2/2021) malam.
Menurut Erwin, jenazah Kang Jalal, sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat dimakamkan di pemakaman keluarga di SMP Plus Muthahari di Lembang Gede, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Pemakaman, pakar ilmu komunikasi dan sosilogi dilaksanakan dengan protokol Covid-19.
"Malam ini juga langsung dimakamkan. Kami tidak bisa mengantarkan bapak ke tempat peristirahatan terakhirnya. Banyak juga warga di sini yang ingin mengantarkan bapak, tapi tidak bisa karena protokol Covid," kata Erwin.
Erwin yang juga tetangga dekat Kang Jalal mengatakan, Kang Jalal merupakan sosok yang sangat dekat dengan warga, khususnya di sekitar kediamannya.
Kediaman Kang Jalal tak jauh dari lokasi SMA Plus Muthahari, tepatnya di Jalan Kampus III Nomor 4, Kelurahan Babakan Sari, Kecmata, Kiaracondong, Kota Bandung. "Bapak itu sangat dekat dengan warga. Makanya warga di sini sangat kehilangan," ujarnya.
Warga, tutur Erwin, semakin kehilangan karena sang istri, Euis Kartini juga telah lebih dulu berpulang pada 11 Januari 2021 lalu. Edwin juga mengakui bahwa Euis terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ibu itu (almarhumah Eusi Kartini, istri Jalaluddin Rakhmat) punya penyakit ginjal, harus cuci darah. Makanya, saat tahu ibu positif (Covid-19) kami sangat khawatir hingga akhirnya meninggal dunia. Hari ini Bapak menyusul ibu, makanya warga sangat kehilangan," tutur Erwin.
"Mereka (warga) juga agak kecewa karena tidak bisa mengantarkan bapak, termasuk ibu. Padahal, semasa hidupnya Bapak dan Ibu kerap bersilaturahmi, termasuk takziah kepada keluarga warga yang meninggal," ucapnya.
Tak lupa, Erwin pun memohon doa kepada seluruh masyarakat, agar almarhum Kang Jalal dan istrinya diterima iman Islamnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT. "Mungkin ini yang namanya cinta sejati, mohon doanya agar Bapak dan Ibu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Erwin.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, sejumlah karangan bunga duka cita atas meninggalnya Euis Kartini masih tampak berjejer di halaman SMA Plus Muthahari, termasuk karangan bunga duka cita atas meninggalnya Jalaludin Rakhmat pun mulai berdatangan.
Diketahui, Jalaluddin Rakhmat lahir di Bandung, 29 Agustus 1949. Setelah lama menjadi dosen di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, pada 2014, dia terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dan menduduki jabatan anggota Komisi VIII yang membidangi agama dan sosial.
Editor : Agus Warsudi
kota bandung meninggal dunia Dampak Covid-19 dampak pandemi covid-19 COVID-19 jenazah covid-19 meninggal karena covid kabupaten bandung
Artikel Terkait