BANDUNG, iNews.id – Polresta Bandung menggelar kegiatan penanaman jagung di lahan baku sawah Kompleks Gading Tutuka 2, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/8/2025). Penanaman ini dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional 2025.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono dan dihadiri unsur TNI, BPS, Bulog, ATR/BPN, Dinas Pertanian, serta sejumlah stakeholder lainnya. Penanaman dilakukan serentak di lahan tidur seluas 8,6 hektare, terdiri atas 4 hektare lahan baku sawah (LBS) dan 4,6 hektare lahan non-LBS.
“Ada sekitar 300 hektare lahan LBS tidur di Kabupaten Bandung. Saat ini kami tanam jagung di 8,6 hektare. Ini bentuk nyata kontribusi Polresta Bandung terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Kombes Aldi usai kegiatan, Jumat (1/8/2025).
Kapolresta juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan agar produksi pangan lokal dapat meningkat.
“Dengan memaksimalkan lahan tidur, kita bisa menjaga ketersediaan jagung di Kabupaten Bandung,” katanya.
Secara simbolis, Aldi turut menyerahkan satu unit mesin kultivator kepada kelompok tani sebagai dukungan percepatan pengolahan lahan.
Aldi menyebutkan bahwa dengan produktivitas rata-rata 7,5 ton per hektare, kegiatan ini ditargetkan menghasilkan sekitar 64,5 ton jagung dalam satu masa panen. Penanaman jagung juga dilakukan dengan sistem tumpang sari, agar petani dapat menanam komoditas lain di sela-sela tanaman utama.
“Ini sangat positif karena bisa menambah penghasilan petani,” ujarnya.
Kapolresta juga menegaskan pendampingan tidak hanya berhenti di tahap tanam, tetapi berlanjut hingga panen. Polresta tengah mengupayakan bantuan CSR berupa alat pengering jagung (dryer) mobile guna menjaga kualitas hasil panen.
“Di Bulog, jagung dengan kadar air 14 persen dihargai Rp6.400 per kilogram, sedangkan kadar air 18–20 persen hanya Rp5.500. Maka edukasi penting agar petani dapat hasil maksimal,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta juga menyoroti praktik curang para tengkulak dan mafia pupuk yang merugikan petani. Dia memastikan akan mengambil langkah tegas terhadap pelaku curang di sektor pertanian.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait