BANDUNG BARAT, iNews.id - Polisi mengungkap hasil pemeriksaan tim dokter forensik Rumah Sakit Sartika Asih terhadap dua mayat ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka. Kedua mayat itu ditemukan di kompleks Perumahan Tanimulya Indah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Identitas kedua kerangka tersebut bernama Iguh Indah Hayati dan Ela Imanuel Putra.
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan, hasil forensik tim dokter tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tengkorak dua mayat yang tinggal kerangka tersebut.
“Hasil pemeriksaan forensic memang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Tapi, kami masih menunggu hasil forensik secara keseluruhan yang kini masih dilakukan oleh tim dokter,” katanya, Sabtu (3/7/2024).
Kapolres mengatakan, dari hasil forensic itu diketahui dua kerangka tersebut berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Kerangka berjenis kelamin perempuan memiliki tinggi 160-170 centimeter dengan usia 50-60 tahun.
Sedangkan kerangka berjenis kelamin laki-laki memiliki ciri dengan tinggi badan 150-160 centimeter dan usia yang diperkirakan 15-20 tahun.
“Hasil forensik tersebut diambil dari pemeriksaan lingkar pinggul hingga akhirnya dapat menentukan jenis kelamin dari dua kerangka yang ditemukan,” katanya.
Sebelumnya, kedua kerangka itu ditemukn suami korban Mudjoyo Djandra yang datang ke rumah tersebut untuk mengambil barang, Senin (29/7/2024).
Merasa ada yang janggal karena rumah dalam keadaan terkunci dari dalam dan terlihat tidak terawat, Mudjoyo kemudian meminta bantuan warga untuk membuka paksa pintu rumah.
Betapa terkejutnya mereka saat menemukan dua kerangka manusia di dalam kamar. Mudjoyo, kata dia telah lama meninggalkan korban.
"Menurut dari statusnya mulai 2018, tapi saya belum bisa memastikan lagi," ujar Pj Kepala Desa Tanimulya, Wawan Sutisna di lokasi.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) temuan dua kerangka ibu dan anak. Saat ditemukan kedua kerangka itu dalam kondisi mengenaskan terbaring di atas kasur berbeda.
Selain itu, polisi juga menemukan coretan yang memenuhi dinding kamar. Coretan itu kumpulan tulisan memilukan yang menggambarkan curahan hati (curhat) kedua korban.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait