BANDUNG, iNews.id - Dedi Mulyadi angkat bicara terkait polemik rekomendasi pemecatan Terawan Agus Putranto oleh Majelis Kehormatan Etik Dokter (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kang Dedi berharap pemecatan itu tidak akan meruntuhkan kepercayaan publik terhadap mantan Menteri Kesehatan (Menkes) tersebut.
Kang Dedi mengatakan, sebagai orang yang percaya terhadap metode pengobatan dokter Terawan, dia dan koleganya tidak akan terpengaruh oleh rekomendasi pemecatan yang rekomendasikan saat Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh. Dedi dan koleganya di DPR tetap percaya terhadap metode Terawan dalam mengobati pasien melihat fakta keberhasilannya.
"Saya tidak masuk wilayah organisasi dan akademis kedokteran, karena bukan bidang komisi saya. Tapi dalam kehidupan ini, cara seseorang itu dilihat dari fakta keberhasilan," kata Kang Dedi yang merupakan Wakil ketua Komisi IV DPR dalam rilis yang diterima iNews.id.
Kang Dedi menyatakan, dr Terawan merupakan seorang dokter yang memiliki karya unik dan berhasil mengobati banyak pasien. Kebanyakan pasiennya adalah kelas menangah ke atas.
"Beliau dokter out of the box dalam menangani kesehatan warga. Mayoritas kelas menangah. Faktanya, Terawan banyak melakukan langkah yang menolong orang, baik penderita stroke maupun kanker. Kan banyak yang tertolong. Banyak yang pulih," ujar Kang Dedi.
Menurut mantan Bupati Purwakarta dua periode inu, fakta empirisnya, apa yang Terawan lakukan berhasil. Persoalan metodologi kedokteran karena dianggap melanggar kode etik, kenapa jadi penghalang bagi dia untuk berkarya.
"Tapi saya berpendapat bahwa rekomendasika pemecatan tidak akan mempengaruhi kepecayaan orang terhadap Terawan," tutur Kang Dedi.
Kang Dedi mengatakan, persoalan pengobatan itu, bukan hanya terkait faktor fisik, tetapi juga psikologi. Terkadang sugesti seseorang itu lebih kuat sehingga ketika baru saja bertemu dokter, dia akan sembuh.
"Jangankan Terawan. Orang yang gak punya kualifikasi akademis kedokteran, mantri saja masih dipercaya di kampung, yang hanya punya pengalaman beri obat di puskesmas dan rumah sakit," ucapnya.
Dengan demikian, ujar Kang Dedi, rekomendasi pemecatan terhadap Terawan tidak akan meruntuhkan kepercayaan publik. Banyak anggota Komisi IV masih antre mengikuti program Digital Subtraction Angiography (DSA) atau Metode Cuci Otak Terawan.
Diketahui, Muktamar ke-31 IDI meneguhkan kembali rekomendasi pemberhentian terhadap Terawan dari keanggotaan IDI berdasarkan hasil sidang MKEK pada 2018 silam. Disebutkan bahwa muktamar di Aceh bulan ini menjadi momentum agar rekomendasi MKEK bisa dijalankan oleh kepengurusan IDI yang baru.
Diketahui, Muhammad Adib Khumaidi resmi menjabat sebagai Ketua Umum PB IDI periode 2022-2025. “Karena untuk mengeluarkan orang itu perlu muktamar. Muktamar sudah menyatakan begitu (memecat Terawan). Maka sekarang diminta untuk dilaksanakan,” kata Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman.
Editor : Agus Warsudi
dokter terawan agus putranto dokter terawan dr terawan dr terawan dipecat idi pecat dr terawan jangan matikan inovasi terawan Menkes Terawan terawan Terawan Agus Putranto dedi mulyadi
Artikel Terkait