Abraham Mose menyatakan, munisi gas air mata atau tear gas cartridge yang juga disebut dengan riot control catridge merupakan munisi yang ketika ditambahkan, dilemparkan atau disemprotkan akan menghasilkan efek iritasi atau perihpada mata, kulit, hidung, mulut dan saluran pernapasan.
Efek ini timbul karena gas air mata mengandung lacrimator chemical substance (zat kimia yang menyebabkan iritasi tersebut). Munisi gas air mata dengan penggunaan yang sesuai prosedur dan memperhatikan kondisi tertentu serta tidak berbahaya.
"Penggunaan CS telah diketahui secara umum dan aman digunakan secara luas sebagai bahan kandungan yang sudah menjadi standar pada gas air mata di dunia," ujar Abraham Mose.
Pindad, tutur Dirut PT Pindad, telah memproduksi gas air mata sejak 1996 dan digunakan mendukung tugas Polri. Bahkan Pindad telah melakukan ekspor sejak 2006 hingga 2022 ke berbagai negara. seperti Australia, Philipina, Thailand, Timor Leste, Malaysia, dan Bangladesh.
Editor : Agus Warsudi
kanjuruhan insiden kanjuruhan kerusuhan kanjuruhan korban kanjuruhan korban tragedi kanjuruhan tragedi di Kanjuruhan Tragedi Kanjuruhan pt pindad Gas Air Mata ledakan gas air mata
Artikel Terkait