Ilustrasi pencabulan santriwati. (FOTO: stutterstock)

PURWAKARTA, iNews.id - Ustaz OS, pimpinan pondok pesantren (ponpes) yang diduga mencabuli 15 santriwati masih buron. Dia diduga bersembunyi di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta.

Kepala Desa Salem Nana Sobana mengatakan, ustaz OS buron, tetapi diduga masih berada di sekitar kampung karena ada warga yang melihat. "Ada warga yang melihat (ustaz OS)," kata Nana Sobana.

Nana Sobana menyatakan, pascaamuk massa beberapa waktu lalu, ustaz OS belum kembali ke rumahnya. Untuk mengantisipasi amuk massa lanjutan, polisi, aparat desa serta warga menjaga Ponpes Miftahul Huda, rumah, dan tempat mengaji ustaz OS. 

"Polisi, aparat Desa Salem, bersama warga terus berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi amuk massa lanjutan," ujar Nana Sobana.

Diberitakan sebelumnya, kasus pimpinan pesantren (ponpes) di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, diduga mencabuli 15 santriwati masih bergulir. Petugas Polres Purwakarta menjaga dan memasang gadis polisi di Ponpes Miftahul Huda, rumah pelaku, dan tempat pengajian.

Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi perusakan yang dikhawatirkan dilakukan keluarga korban dan warga. Tempat mengaji tersebut merupakan lokasi belasan santriwati diduga dicabuli ustaz OS.

Sebab, keluarga dan kerabat korban pencabulan masih geram. Bahkan mereka mengancam membakar rumah dan tempat mengaji ustaz OS.

Sampai saat ini, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Purwakarta memproses laporan dari delapan korban.

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purwakarta mengatakan, dugaan pencabulan tersebut terjadi bukan di ponpes dan majelis taklim, melainkan hanya tempat pengajian biasa.

"Lokasi TKP bukan pondok pesantren dan majelis taklim. Ponpes itu belum terdaftar di kemenag," Kata Kepala Kantor Kemenag Purwakarta Hanif Hanafi, Senin (11/12/2023).

Hanif Hanafi menyatakan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, kemenag mengintensifkan penyuluh agama di tingkat desa, memberi pengarahan guna mengawasi kegiatan para guru ngaji.

Diketahui, sebanyak 15 santri diduga dicabuli ustaz OS, pimpinan Ponpes Miftahul Huda. Pencabulan itu diduga dilakukan OS dengan modus minta dipijat oleh santriwati. Perbuatan ini telah berlangsung bertahun-tahun sejak korban di bangku kelas 4 SD hingga kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs).


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network