Lokasi prioritas antara lain wilayah Cisarua, Megamendung, hingga Kecamatan Bojong Kulur yang sebelumnya terdampak banjir. Menurutnya, bahkan penanaman pohon juga akan dilakukan di seluruh objek wisata dan hotel di sepanjang bantaran sungai juga diwajibkan menanam pohon secara serentak di waktu yang sama.
Dia juga menegaskan bahwa pembiayaan kegiatan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk BNPB, CSR perusahaan, hingga APBD Kabupaten Bogor, dengan target setiap desa menanam minimal satu hektare lahan hijau baru.
Rudy menambahkan, pengawasan akan dilakukan bersama untuk memastikan kelestarian pohon yang ditanam serta keterlibatan aktif dunia usaha dalam menjaga lingkungan.
“Kita ingin semua pihak ikut bertanggung jawab. Mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, harus menjadi bagian dari gerakan penghijauan ini,” katanya.
Langkah ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam pelestarian lingkungan, pengendalian bencana, dan penguatan ketahanan ekologi di wilayah Kabupaten Bogor.
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Bupati Bogor, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Komandan Kodim 0621, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta para camat dari wilayah terdampak DAS, yakni Cisarua, Megamendung, Ciawi, Sukaraja, Babakan Madang, dan Sukamakmur, serta Kepala Bagian SDA.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait