"Pertama kali bekerja di PT Reksa Mukti Usaha (anak perusahaan PT KAI) pada tahun 2020 sebagai pramugara. Kemudian, sekitar tahun 2021, Ardiansyah sempat mengundurkan diri sebagai pramugara dan bekerja di Bank Syariah Indonesia (BSI), kemudian masuk lagi ke PT Reksa Mukti Usaha tahun 2023," tuturnya.
Menurunya, mendiang Ardiansyah ini memiliki hobi traveling sehingga sempat berpindah tempat dan merasa cocok bekerja di PT Reksa Mukti Usaha.
"Passion-nya dia itu traveling, jadi saat bekerja di BSI juga dia komunikasi sama saya pengen balik lagi ke PT KAI dan dia beberapa kali dia daftar dan terakhir itu dia diterima lagi sebelum istrinya melahirkan," katanya.
Meski masih tidak menyangka akan kepergian mendiang Ardiansyah yang begitu cepat, Robby menyakini jika hal ini merupakan yang terbaik dari Allah SWT. Terlebih Ardiansyah meninggal pada hari baik menurut pandangan Islam yakni hari Jumat.
"Alhamdulillah yang menyambut banyak orang besar seperti dari pemerintahan dan dari pihak swasta, Alhamdulillah, malam juga Pak Bupati ke sini dan itu membuktikan almarhum itu salah satu anak yang saleh," ucapnya.
Diketahui, akibat dari kecelakaan kereta ini sebanyak 4 orang meninggal dunia dan beberapa penumpang mengalami luka-luka.
Identitas empat korban tewas tabrakan kereta di Bandung:
1. Enjang Yudi sebagai Petugas PAM Stasiun Cimekar;
2. Julian Dwi Setiyono sebagai Masinis KA 350 Commuterline Bandung Raya;
3. Ponisam sebagai Asisten Masinis KA 350 Commuterline Bandung Raya;
4. Ardiansyah sebagai Pramugara KA Turangga.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait