TASIKMALAYA, iNews.id – Seorang petugas pengawas Pemilu (Panwaslu) meninggal dunia usai bertugas di Desa Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (21/4/2019). Korban sebelumnya mengeluh kelelahan.
Korban Rian Hermawan, bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 01 Desa Sukalaksana. Pihak keluarga hanya bisa pasrah atas nasib anak keempat dari pasangan Ahmad dan Entoh itu. Mereka pun mengaku bangga Rian yang sehari-hari menjadi guru mengaji di sebuah madrasah di kampungnya, meninggal karena menjalankan tugas negara.
Kakak korban, Nia Dania, mengatakan, pada hari H Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg), Rabu (17/4/2019), Rian tidak pulang ke rumah. Dia baru pulang pada Kamis pagi (18/4/2019) pukul 06.00 WIB, untuk mandi dan sarapan.
Tidak lama kemudian, korban pamit pada keluarga untuk kembali berangkat ke TPS 01, menyelesaikan tugasnya menjadi petugas panwaslu. Korban mengatakan, dia baru akan kembali ke rumah pada Jumat (19/4/2019). Sebab, hari itu semua tugasnya akan selesai dengan diplenokannya hasil penghitungan suara pemilu di tingkat kecamatan.
Korban memang sempat mengeluh lelah dan sakit di kepala. Namun, keluarga tidak begitu curiga karena tidak biasanya korban sakit parah. Setelah pulang ke rumah. Meskipun lelah, dia juga bersyukur karena tugasnya telah selesai.
Pada Sabtu pagi, korban juga masih beraktivitas seperti biasa di rumah. Setelah sempat makan bubur dan salat dzuhur, korban tiba-tiba tergeletak di depan televisi. Setelah dibangunkan, ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi. Keluarga pun syok.
“Jumat malam memang dia panas, demam. Dia sempat minum susu dan obat, katanya sudah baikan. Sabtu pagi dia masih jalan-jalan di rumah, masih kelihatan sehat,” kata Nia Dania, Minggu (21/4/2019).
Sementara Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya, Ijang mengatakan, korban dikenal sebagai orang yang tekun dan ulet. Selama mengerjakan tugasnya menjadi anggota panwaslu, Rian juga diketahui selalu bertanggung jawab.
“Selama bertugas, tidak ada keluhan dari almarhum dan bekerja dengan bertanggung jawab. Tiba-tiba kami mendapat kabar almarhum sudah meninggal,” katanya.
Ijang mengakui, pekerjaan para petugas selama proses Pemilu 2019 sangat melelahkan dan menguras tenagas. Apalagi, pengawasan saat proses pemungutan suara dan penghitungan surat suara dilakukan tanpa jeda.
“Ini untuk memastikan seluruh tahapan Pemilu berjalan sesuai prosedur sehingga petugas kurang istirahat. Kami juga sedang mengevaluasi apakah ini memang karena yang bersangkutan punya riwayat kesehatan. Tapi memang proses pengawasan menguras tenaga,” kata Ijang.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait