“Namun agar memiliki nilai jual, serta berharap bisa dikenal hingga manca negara, kami merubah sebutannya dengan konotasi menarik, yakni tanah berada di pojok atau pinggiran, dan dengan memakai bahasa Inggris, maka lahirlah nama Side Land,” ujar Iim Ibrahim.
Iim menuturkan, inovasi membangun Side Land sebagai pelengkap Talaga Biru Cicerem, merupakan bukti keberhasilan Bumdes Arya Kamuning dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) Kaduela.
Selain itu, Bumdes Arya Kemuning juga mengelola usaha-usaha lain. Seperti, simpan pinjam, unit internet desa (Wifi), dan lainya, dengan total pendapatan sekitar Rp586 juta pada 2022.
“Di Desa Kaduela terdapat empat objek wisata. Dua lokasi yang dikelola Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) di antaranya, Talaga Remis dan Talaga Nilem. Dua lagi, kami desain, bangun, dan kelola tanpa bantuan dari pihak manapun, yakni Talaga Biru Cicerem dan Side Land,” tutur dia.
Saat ini pembangunan Side Land baru 50 persen. Untuk melanjutkan pembangunan dan sekaligus pengembangan fasilitas, tanpa mengandalkan bantuan dari mana pun, Side Land dibuka untuk wisatawan. Tiket masuk Rp10.000 untuk anak-anak dan dewasa Rp15.000.
Editor : Agus Warsudi
kuningan Kabupaten Kuningan wisata kuningan jawa barat wisata kuningan wisata kebun raya kuningan Wisata alam di Kuningan
Artikel Terkait