BANDUNG, iNews.id - Dosen Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Supian menilai, serangan militer Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu merupakan konflik antarsaudara kandung. Kedua negara berasal satu rumpun budaya yang sama, yaitu Slavia Timur.
“Ini sangat disayangkan terjadi konflik kakak-adik. Hal ini bisa diredamkan dengan budayanya sendiri,” kata Supian dalam keterangan resmi Kanal Unpad.
Supian yang pernah tinggal selama 7 tahun di Kota Moskow dan Voronezh, perbatasan Rusia-Ukraina menuturkan, Rusia dan Ukraina layaknya seperti Indonesia dan Malaysia. Karena itu, secara karakter masyarakat dan bahasa, Rusia-Ukraina tidak jauh berbeda.
Dari pengalamannya dia menemukan banyak warga negara Ukraina yang sehari-hari sekolah atau pun bekerja di Rusia. Dua di antaranya berasal dari Provinsi Donestk dan Luhansk, wilayah di Ukraina yang akhirnya diakui kedaulatannya oleh Rusia. Setiap akhir pekan, mereka mudik ke Ukraina.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait