KARAWANG, iNews.id - Rumah mewah milik dokter (dr) Wayan yang kumuh dan kotor di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, viral di media sosial (medsos). Rumah itu tidak terurus dan dipenuhi sampah.
Kadek Ariase, teman akrab dr Wayan, mengatakan, meski rumah tersebut terlihat kotor tidak terawat namun masih banyak warga yang datang untuk berobat. Sejak empat hari lalu dr Wayan pindah ke rumah saudaranya di Bekasi dan bakal pulang ke Bali.
“Ini setelah viral keluarganya melihat dan menganggap sudah tidak layak lagi ditingali karena sampah sudah menggunung,” kata Kadek saat berbincang dengan Dedi Mulyadi, Kamis (4/5/2023).
Menurut Kadek, sejak empat hari lalu warga sudah gotong royong membersihkan sampah yang berada di luar dan dalam rumah. Namun hingga kini terdapat sampah dan sejumlah ruangan masih terlihat sangat kotor seperti rumah tidak berpenghuni.
Dokter Wayan, ujar Kadek, adalah dokter yang mengabdikan diri pada warga. Bahkan selama praktik Wayan tak pernah menentukan tarif. Meski rumahnya tidak terurus, masih banyak warga yang tetap berobat karena obat racikan dr Wayan selalu manjur.
“Saya sering datang ke sini tapi ketemu di luar untuk memberi makanan dan minuman, saya gak berani masuk. Empat hari lalu saya ke sini panggil Pak Wayan kok gak muncul makanya saya paksakan untuk masuk dan ternyata di dalam rumah kondisinya banyak sampah,” ujar Kadek Ariase.
Informasi yang beredar menyebutkan, dr Wayan pernah menikah dengan seorang bidan puskesmas dan bercerai karena perbedaan agama. Kemudian, dr Wayan menikah kembali dengan seorang perempuan yang disekolahkan dan dikuliahkan. Namun hubungan itu pun kandas. Sejak saat itu lah Wayan berubah dan membiarkan rumah penuh sampah tidak terawat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menyiapkan tim pembersih dan akan membujuk dokter Wayan agar kembali mengabdikan diri kepada masyarakat. Rencana itu disampaikan Dedi saat mengunjungi rumah dr Wayan.
Di rumah mewah yang kumuh itu, Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi bertemu dengan sejumlah warga sedang berkumpul. Mereka mengaku sangat kehilangan dr Wayan yang tulus mengabdi dan memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma alias gratis.
Kang Dedi berkeliling rumah dua lantai yang pada zamannya sangat megah itu dan menemukan banyak sampah belum dibersihkan. Selain itu sejumlah ruangan tampak tidak terawat. Bahkan terdapat banyak burung liar dan kelelawar.
“Nanti saya siapkan tim yang biasa menangani sampah. Pohon di depan itu jangan ditebang, dirapikan saja. Pemahaman harus diubah tidak berarti pohon besar itu berhantu, tapi pohon itu justru menahan longsor, menyimpan air, menghasilkan oksigen,” ujar Kang Dedi.
Selain di lantai satu, Kang Dedi juga naik ke lantai atas dan menemukan tiga ekor anjing milik d Wayan yang tak terurus karena ditinggalkan. Kang Dedi pun meminta izin untuk membawanya ke petshop untuk dibersihkan dan sementara dirawat di Lembur Pakuan hingga dr Wayan memintanya kembali.
Saat kembali turun ke lantai satu Kang Dedi sempat terperosok karena salah satu tangga patah. Beruntung tak terjadi insiden mengkhawatirkan.
Kang Dedi menilai Wayan sosok dokter yang mengabdi dengan tulus. Terbukti banyak warga yang berharap Wayan bisa kembali dan mengabdikan diri kepada warga. Sehingga ia berharap Wayan bisa kembali karena banyak warga yang rindu dan cinta terhadapnya.
“Pada Pak Wayan, warga desa sini merasa kehilangan bapak. Pada saudaranya izinkan Pak Wayan untuk kembali ke sini nanti kita bareng-bareng beresin rumahnya,” ujar Kang Dedi Mulyadi.
Selama ini warga sekitar merasa terbantu oleh dr Wayan sebagai dokter. Selain ramah dan selalu senyum, dr Wayan dikenal sebagai dokter yang membuat racikan obat sendiri dan ampuh mengobati penyakit yang dikeluhkan pasien.
“Kami kehilangan Pak Wayan. Sedih lah. Beliau orangnya baik, gak pasang tarif. Dokter biasa kasih resep tebus ke apotek. Kalau Pak Wayan itu dia racik sendiri. Paling mahal waktu itu pernah saya periksa plus obat hanya Rp60.000,” kata seorang pemuda tetangga dr Wayan.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait