BANDUNG, iNews.id - Kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pemuda berinisial A di Baleendah, Kabupaten Bandung akhirnya mulai terkuak. Polisi menyebut motif utama dari aksi kekerasan brutal tersebut karena konflik asmara, ada kecemburuan dan tantangan pribadi antara korban dengan salah satu pelaku.
"Pelaku D ini ditantang korban karena pernah berkomunikasi dengan pacar korban. Kemudian mereka sepakat bertemu," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara, Jumat (18/7/2025).
Diketahui, pelaku berinisial D sempat menjalin komunikasi dengan pacar korban yang kemudian memicu kecemburuan. Korban yang mengetahui hal itu disebut menantang pelaku.
Kemudian D menceritakan tantangan tersebut kepada dua rekannya termasuk yang ternyata mengenal korban.
"Pelaku L ini membantu menunjukkan lokasi tongkrongan korban di malam kejadian," kata Luthfi.
Ketiga pelaku lalu sepakat menemui korban. Mereka bahkan tiba lebih dulu di lokasi yang telah direncanakan.
Begitu korban datang, ketiganya langsung melakukan pengeroyokan secara brutal. Korban mengalami luka berat hingga akhirnya meninggal dunia.
Korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga. Namun, untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut, polisi menjadwalkan ekshumasi untuk autopsi pada Sabtu (20/7/2025).
"Korban sudah dimakamkan dan akan dilaksanakan ekshumasi oleh dokter forensik besok terkait penyebab kematian," katanya.
Polisi telah menetapkan ketiga pelaku sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
"Penetapan tersangka dilakukan berdasarkan dua alat bukti, yaitu keterangan saksi, CCTV, serta keterangan keluarga korban," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait