BANDUNG, iNews.id - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar dr Berli Hamdani memberi penjelasan terkait penambahan signifikan kasus harian penularan Covid-19 di Jawa Barat tertinggi di Indonesia. Menurut dr Berli, penambahan terjadi karena muncul beberapa klaster.
Klaster penularan virus Corona, kata Kadinkes Jabar, muncul di pondok pesantren (ponpes), fasilitas layanan kesehatan atau fasyankes, perkantoran, dan rumah tangga. "(Penambahan kasus harian Covid-19 di Jabar tinggi) karena ada klaster-klaster yang teridentifikasi, terutama ponpes, fasyankes, perkantoran, dan rumah tangga," kata Kadinkes.
Pada pekan ini, ujar dia, ada tiga wilayah di Jabar masuk ke zona merah, yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Karawang. Di sisi lain, tujuh wilayah di Jabar statusnya menurun dari risiko sedang ke rendah atau zona oranye ke kuning.
Ketujuh daerah itu antara lain Kabupaten Cianjur, Garut, Sumedang, Indramayu, Kota Sukabumi, Tasikmalaya, dan Banjar.
Sementara itu, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar Daud Achmad mengatakan, tim masih melakukan analisis terhadap data penambahan kasus harian Covid-19 yang menempatkan Jawa Barat di urutan pertama tertinggi. "Masih kami analisis," ujar Daun melalui pesan singkat.
Diberitakan sebelumnya, Provinsi Jabar mencatat penambahan 668 kasus baru Covid-19 dan terbanyak se-Indonesia, melampaui DKI Jakarta yang lama bertahan di posisi pertama, Rabu (11/11/2020).
Dengan penambahan tersebut, total kumulatif pasien terpapar virus Corona di Indonesia sejak pandemi hingga saat ini, menjadi 41.839 orang naik dari sebelumnya 41.171 orang. Data ini berdasarkan Laporan Media Harian Covid-19 yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (11/11/2020), hingga pukul 12.00 WIB.
Editor : Agus Warsudi
jawa barat COVID-19 Covid jumlah pasien covid-19 Cluster Covid-19 Penularan Covid-19 Provinsi Jawa Barat
Artikel Terkait