Dia mencontohkan aktivitas wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang didominasi wisatawan dari Jakarta. Kondisi serupa juga bahkan terjadi di Pangandaran sebagai destinasi wisata pantai favorit di Jabar.
"Jadi, untuk antisipasi kita telah menyiapkan berbagai prosedur dan fasilitas protokol kesehatan termasuk di kawasan destinasi wisata," katanya.
Diakui Dedi, kebijakan mengizinkan warga Jakarta berwisata ke Jabar memiliki konsekuensi potensi penularan Covid-19. Meski begitu, dengan pengetatan protokol kesehatan, potensi tersebut diharapkan dapat ditekan maksimal.
"Dan sekarang orang Jakarta mungkin sudah agak riskan bepergian, jadi jumlah wisatawan tidak akan terlalu banyak," katanya.
Diketahui, Gubernur Jabar Ridwan sempat mengimbau warga DKI Jakarta mengurangi aktivitas wisata ke Jabar selama dua pekan sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jakarta diberlakukan, Senin (14/9/2020) lalu. Meski begitu, dia menyatakan, hal itu hanyalah imbauan, bukan larangan.
"Bukan larangan, kan kalau larangan pasti ada sanksi. Ini mah imbauan aja bahwa PSBB DKI (Jakarta) membuat namanya pengurangan pergerakan-pergerakan esensial. Kalau pariwisata, saya kira dalam kondisi 14 Hari ini kurangi lah pergerakannya dulu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (17/9/2020).
Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait