BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung kompetensi dai pada kearifan lokal dalam melakukan dakwahnya. Selain agar lebih membumikan nilai-nilai dakwah kepada masyarakat, juga materi dakwah yang disajikan tidak berbenturan dengan budaya.
"Sebagai suku Sunda dan hidup di lingkungan yang mayoritas urang Sunda, tentu saja para dai harus paham berbagai kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga bisa menggunakannya sebagai bagian dari materi dakwah supaya bisa dimengerti audiensnya," ujar Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Minggu (30/1/2022).
Dia menambahkan, adanya kegiatan ini menyebut kearifan lokal Sunda bisa menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran agama sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
"Agama bisa memberi warna pada kebudayaan sehingga terhindar dari hal-hal yang syirik. Sedangkan budaya memberikan kekayaan kepada agama dalam pendekatan pemahaman masyarakat. Inilah dialektika yang diharapkan," ungkapnya.
Sebagai informasi, acara Penguatan Kompetisi Dakwah Berbasis Kearifan Lokal yang diselenggarakan di Paguyuban Pasundan ini merupakan kolaborasi antara MUI Kota Bandung dan Paguyuban Pasundan. Sebanyak 200 peserta mengikuti kegiatan ini. Selain itu ada pula 7 narasumber yang terlibat.
Yana berharap kegiatan ini bisa menjadi kalender tetap di Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Paguyuban Pasundan, sehingga bisa diikuti oleh lebih banyak dai di Kota Bandung dan Jawa Barat.
"Harapan kita, dakwah yang disampaikan kepada masyarakat akan lebih mudah dimengerti dan ajarannya bisa dijalankan. Namun yang lebih utama, dakwahnya bisa lebih sejuk dan tidak menimbulkan pro kontra atau perpecahan di masyarakat," katanya.
Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Bandung, KH. Tata Sukayat menjelaskan jumlah 200 tersebut didominasi oleh mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Bandung.
Dia berharap munculnya dai muda dari Kota Bandung selaras dengan salah satu visi Pemkot Bandung dalam menghadirkan kota yang agamis.
"Perguruan tinggi banyaknya di Kota Bandung, semoga Kota Bandung bisa kembali lagi sebagai pusat pendidikan," ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait