Ketegasan dari pemerintah daerah sangat tampak. Warga pun patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga kasus terkonfirmasi positif, suspek, dan pun kontak erat sangat sedikit.
Kondisi justru berbeda saat diberlakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang dalam persepsi masyarakat adalah ruang kebebasan. Sehingga yang semula disiplin menerapkan prokes, lambat laun memudar. Dampaknya, kasus terkonfirmasi positif meningkat.
Pelaksanaan PSBM yang berakhir, ujar Warseno, terkesan tidak efektif. Sebaliknya, kasus terkonfirmasi positif mencapai titik puncak selama pandemi, mencapai 227 orang.
"Kami berharap pemkab mengevaluasi secara lebih seksama agar bisa membuat kebijakan lebih tegas lagi agar kasus Covid-19 bisa ditekan," ujar Wakil Ketua DPRD Purwakarta.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait