Lalu ada Beasiswa Pendidikan Tinggi, Pemkab Bogor memberikan bantuan pendidikan bagi 1.200 mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan S1 sebagai investasi jangka panjang dalam memutus rantai kemiskinan.
Selanjutnya, program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin, melalui dukungan modal usaha, pelatihan, dan pendampingan di sektor perikanan dan peternakan, program ini membantu masyarakat miskin agar mampu mandiri dan memiliki sumber penghasilan berkelanjutan.
Terakhir, Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) melalui Pokmas. Program ini memberikan hunian layak bagi korban bencana melalui mekanisme swakelola tipe IV, di mana masyarakat sendiri terlibat langsung dalam proses pembangunan. Selain menciptakan lapangan kerja, program ini juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan gotong royong antarwarga.
Selain lima aspek utama tersebut, Pemkab Bogor juga terus mengembangkan berbagai program pemberdayaan lain, seperti perbaikan rutilahu, pengelolaan air bersih dan sanitasi, kampung ramah lingkungan, pelatihan wirausaha baru, pengembangan desa wisata, serta kerja sama dengan perguruan tinggi dalam KKN tematik kemiskinan dan stunting.
Ajat menuturkan, seluruh program tersebut merupakan wujud konkret komitmen Pemkab Bogor untuk memastikan penanganan kemiskinan dilakukan secara berkelanjutan, inklusif, dan kolaboratif.
“Kami berupaya agar setiap rupiah anggaran yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Penghargaan Mandaya Awards ini bukan akhir, tapi motivasi untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor demi Bogor yang maju, berdaya, dan sejahtera,” tuturnya.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait