Jokowi melanjutkan, melalui transformasi green economy, Indonesia pun terus berupaya meningkatkan produk-produk ramah lingkungan yang memiliki nilai tambah yang tinggi yang didukung oleh ekosistem ramah lingkungan. Dia menilai, Indonesia memiliki modal yang sangat besar dalam transformasi green economy.
"Kita sebenarnya memiliki kekuatan di sini, modal kita besar karena energi baru terbarukan yang kini miliki, mulai sungai, arus bawah laut, angin, hingga geothermal (panas bumi)," katanya.
"Sekarang sudah dibangun kawasan industri hijau Kalimantan Utara seluar 16.00 hektare. Ini menjadi sebuah gerbang Indonesia baru menjadi sebuah negara global dunia. Pintu gerbangnya di sini," sambung Jokowi menegaskan.
Adapun transformasi ekonomi digital, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia pun memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang teknologi digital. Terlebih, kata Jokowi, pasar teknologi digital di Indonesia tumbuh sangat pesat jika dibandingkan negara-negara lain di Asean.
"Kita prediksi, 2025 nanti, potensinya (pasar teknologi digital) sekitar 146 miliar USD atau Rp2.100 triliun. Indonesia pun memberikan kontribusi signifikan hingga 40 persen di Asia Tenggara. Kita punya 8 unicorn satu decacron di Asia Tenggara," katanya seraya mengatakan bahwa Indonesia akan terus mengembangkan teknologi digital, mulai dengan peluncuran satelit, pembangunan BTS, hingga jaringan 5G.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait