Layanan transaksi perbankan secara digital semakin meningkat. (Foto: dok Bank BRI)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Pelaku UMKM di Kabupaten Bandung Barat (KBB) didorong adaptif terhadap kemajuan teknologi digital dalam hal pemasaran produk dan trasaksi elektronik. Perkembangan teknologi saat ini semakin membuat konsumen ingin dimudahkan dalam bertransaksi. 

Saat ini, teknologi digital sudah mulai banyak diterapkan, salah satunya transaksi non-tunai yang dilakukan pedagang dari pemilik hingga penjual di pinggir jalan. 

Transaksi elektronik dirasa efesien oleh para pedagang dan konsumen yang tidak membawa uang tunai.

“Transaksi non-tunai lebih efesien, karena sekarang banyak yang punya uangnya di dompet digital, jadi memudahkan buat yang lupa bawa uang tunai,” kata Dina (30), pedagang mi ayam asal Padalarang, Sabtu (11/2/2023).

Menurutnya, transaksi non tunai itu dilakukan dengan menggunakan Quick Response code Indonesia Standard (QRIS). Para pedagang memasang barcode QRIS di tempat mereka berjualan, seperti di dinding kedai atau memasangnya di kaca roda jualan yang mudah dilihat konsumen. 

Namun kendala yang dirasakannya untuk pola transaksi non tunai adalah, ketika dirinya akan memutarkan modal atau membelanjakan kembali untuk bahan baku maka harus mengambil dulu ke ATM atau bank. Kecuali kalau toko bahan bakunya sudah menerapkan transaksi non tunai bisa langsung.

"Kendalanya itu, kalau butuh yang dadakan atau kekurangan bahan dikit-dikit kadang harus pakai cash. Kalau ke ATM kan jadi lama. Tapi kalau ke toko yang bisa transaksi online sih udah langsung proses," ujar Dina.

Mamat Rahmat (43), pedagang buah-buahan, juga menilai selain memudahkan penjualan, menggunakan transaksi non-tunai memakai QRIS juga harus pintar-pintar untuk bisa memutarkan keuangan

“Harus bisa ngaturnya, jadi kalau mau belanja bahan baku harus di-planing karena harus mencairkan dulu ke bank atau ambil di ATM," kata Mamat Rahmat.

Sementara itu, Ketua DPC Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo) KBB Saiful Rachman menyebutkan pelaku usaha dan UMKM harus sudah memulai membiasakan diri bertransaksi secara elektronik. 

"Ini bagian dari perkembangan teknologi dan kebiasaan baru pascapandemi Covid-19 dimana banyak orang mengubah kebiasaan dengan transaksi non tunai," ukata Ketua DPC Hipmikimdo KB. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network