Setelah mendapat kabar tersebut, dia langsung menuju ke rumah sakit dan terlihat kondisi tangan anaknya hampir putus akibat sabetan senjata tajam. Selain itu bagian kepala yang terkena bacokan hingga tengkoraknya terlihat pecah saat dilakukan CT Scan.
"Sebagai orang tua, saya melihat penganiayaan ini sangat sadis. Selain luka tangan yang hampir putus dan bacokan di bagian kepala. Saat di rumah sakit anak saya merintih kesakitan pada bagian perutnya. Sepertinya saat tergeletak dia diinjak-injak hingga kotorannya keluar," ujar Adrianto.
Pada saat dimandikan, lanjut Adrianto, tidak ada kotoran yang keluar dari jenazahnya. Dia dan tetangga yang ikut memandikan, menyaksikan kejadian aneh tersebut. Bahkan Andrianto menerima kabar yang menyebutkan pada saat dianiaya, salah satu pelaku melakukan live streaming di akun Instagram, namun saat ini rekamannya sudah dihapus.
Lebih lanjut Andrianto mengatakan, anaknya awalnya dibawa ke RSUD Al Mulk Lembursitu, karena peralatan yang tidak memadai, akhirnya dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Setelah mendapatkan penanganan dari tim medis, pada Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 02.30 WIB nyawa ARSS tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait