CIMAHI, iNews.id - Para pelajar di Kota Cimahi diingatkan untuk tidak melakukan perundungan atau bullying dan kekerasan fisik saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Selama MPLS, panitia tidak diperkenankan membebani siswa baru dengan tugas membawa barang-barang "aneh" dan perpeloncoan.
"Sesuai arahan dari Provinsi bahwa MPLS ini lebih ke pendidikan karakter dan menghindari kekerasan," kata Kepala SMA Negeri 2 Cimahi Doddy Sularto, Senin (18/7/2022).
Doddy Sularto menyatakan, MPLS dilaksanakan dari Senin hingga Jumat dan dibuka secara serentak oleh Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi serta pelaksana harian (plh) Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Selama pelaksanaan MPLS, ujar Doddy Sularto, panitia tidak boleh melakukan perundungan kepada siswa baru apalagi tindakan kekerasan. "Saat apel sebelum MPLS dimulai, tadi kami juga ingatkan kepada semua siswa agar tidak ada bullying, baik tindak kekerasan verbal maupun fisik. Kalau sampai terjadi, maka orang tua mereka akan dipanggil," ujarnya.
MPLS, tutur Doddy, merupakan sarana untuk mengenalkan tata belajar, sarana prasarana sekolah, membentuk karakter pribadi yang baik, wawasan kebangsaan, dan antiperundungan. Nanti ada guru khusus yang mengawasi, mereka yang sudah mengikuti pelatihan sekolah ramah anak. "Jadi kami berharap selama MPLS ini tidak ada yang aneh-aneh, tidak ada kekerasan, dan perundungan," tutur Doddy.
Jumlah siswa baru di SMAN 2 Cimahi,, kata Doddy Sularto, sebanyak 400 orang. Mereka diterima dari berbagai jalur, seperti afirmasi, perpindahan orang tua, prestasi, dan zonasi. "Selesai MPLS, nanti siswa akan belajar normal, PTM 100 persen tetapi tetap memperhatikan prokes," ucapnya.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait