CIREBON, iNews.id - Pascabentrok dua kelompok pendukung sultan, suasana Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, berangsur kondusif, Kamis (26/8/2021). Meski batu bekas tawuran masih berserakan, namun aktivitas wisata sudah kembali dibuka setelah ditutup saat bentrokan terjadi.
Sementara, petugas kepolisian masih disiagakan di lokasi kejadian guna mengantisipasi bentrok susulan. Sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Lemahwungkuk ini mengecek lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon bersama pengurus keraton.
Petugas mengidentifikasi kerusakan akibat tawuran yang terjadi pada Rabu (25/8/2021). Sejauh ini, kerusakan hanya terjadi di bagian atap bangunan di sejumlah titik.
Pengurus Keraton Kasepuhan Cirebon sudah kembali membuka aktivitas wisata yang sebelumnya ditutup Wisatawan bersama guide sudah mulai datang. Petugas kebersihan mulai membersihkan batu dan kayu yang berserakan lingkungan utama keraton.
Sementara itu, Rahardjo Djali yang bergelar Sultan Aloeda 2 memastikan sejauh ini situasi di Keraton Kasepuhan Cirebon sudah steril dari dua pendukung yang sebelumnya berkerumun di area barat dan timur keraton. "Saya berharap polemik berkepanjangan hingga terjadi bentrokan fisik, bisa selesai secara damai," kata Rahardjo.
Bahkan, Rahardjo Djali menantang Sultan Luqman Zulkaedin dan keluarganya melakukan tes DNA untuk memastikan keturunan Sunan Gunung Jati sebagai penerus sah Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Komunikasi sudah kami lakukan sejak dulu saat masih saudaraan. Makanya saya menantang, kita tes DNA aja deh daripada kita eyel-eyelan (saling klaim dan berpolemik)," kata Rahardjo Djali.
Diberitakan sebelumnya, pelantikan perangkat Keraton Kasepuhan versi Raharjo Djalil di Bangsal Pangrawit, Keraton kasepuhan, Cirebon, ricuh, Rabu (25/8/2021). Kericuhan terjadi saat Sultan Aloeda II Rahardjo Djali tengah melantik perangkat atau pembantu sultan di Bangsal Pangrawit.
Di tengah prosesi pelantikan, tiba-tiba sekelompok orang datang dan merangsek ke dalam bangsal. Mereka berusaha membubarkan kegiatan pelantikan tersebut dengan alasan tanpa izin Sultan Sepuh.
Sontak saja, beberapa orang di bagsal berupaya mengadangnya. Saling dorong di antara mereka tak terhindari. Massa yang datang pun berhasil dihalau ke luar bangsal hingga prosesi pelantikan tetap berjalan.
Bentrok kedua kelompok pun terjadi. Kedua kelompok saling lempar batu. Akibatnya sejumlah fasilitas keraton rusak, terutama bagian atap dan pot kembang di areal keraton.
Editor : Agus Warsudi
cirebon Cirebon Jabar destinasi cirebon keraton kacirebonan keraton cirebon kasepuhan cirebon Keraton Kanoman cirebon Keraton Kasepuhan Cirebon Keraton Kesepuhan Cirebon kesultanan cirebon
Artikel Terkait