Bupati Garut Rudy Gunawan dan Wamendag Jerry Sambuaga melepas balon saat meresmikan Pasar Leles. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

GARUT, iNews.id - Pasar Leles, Kabupaten Garut kini resmi beroperasi setelah proses pembangunannya sempat mangkrak beberapa tahun. Pembangunan pasar itu seharusnya selesai pada 2019 setelah masuk dalam program revitalisasi pasar tradisional beberapa tahun lalu.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, Pemkab Garut telah memberikan peringatan kepada pihak ketiga yang terlibat dalam proyek revitalisasi pasar ini. Keterlambatan pembangunan Pasar Leles setidaknya akan menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah.

“Harusnya selesai 2019, mundur, mundur, mundur terus. Makanya saya berikan peringatan kepada pihak ketiga. Saya mohon maaf kepada para pedagang Pasar Leles karena sudah menunggu lama,” kata Rudy Gunawan saat berbicara dalam peresmian Pasar Leles, Rabu (30/3/2022).

Saat proses pembangunan masih berlangsung, para pedagang di Pasar Leles direlokasi untuk sementara ke Alun-alun Kecamatan Leles. Setelah melalui berbagai proses, progres pembangunan Pasar Leles yang terletak di jalur Bandung-Garut wilayah Kecamatan Leles ini pun akhirnya rampung.

“Hari ini saya bergembira karena akhirnya Pasar Leles telah selesai dibangun dan Bapak Wamen (Wakil Menteri) Perdagangan meresmikannya,” ujar Rudy Gunawan.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga berharap keberadaan Pasar Leles dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningatkan daya saing pasar rakyat. Pemerintah telah menyediakan sarana fisik yang dibangun untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat. 

Jerry Sambuaga mengatakan, selain membangun fisik pasar saat ini pemerintah juga berupaya merevitalisasi manajemen pengelolaan dan memberikan edukasi kepada pedagang agar memberi daya saing terhadap toko modern yang marak hadir saat ini.

"Kita juga berharap nanti adanya digitalisasi pasar yang dilakukan sebagai bagian program kerjasama dengan berapa stakeholder salah satunya dengan Bank Indonesia," kata Wamendag.

Digitalisasi ini, ujar Jerry Sambuaga, penting untuk mengurangi kontak fisik antara penjual dan pembeli, selain itu juga merupakan tuntutan zaman yang saat ini sudah serba digital.

"Tadi kebetulan saat kami meninjau, kami melihat langsung dan menggunakan transaksi dengan menggunakan barcode, jadi sudah ada transaksi pembayaran cashless non tunai. Kita berharap nanti aktivitas perdagangan pembayaran juga bisa semakin maju dan modern," ujarnya.

Setelah selesai direvitalisasi pasar tradisional yang dibangun pada 1917 silam itu memiliki 331 kios serta 81 los yang diisi oleh 173 pedagang. Pasar Leles sendiri mengalami musibah empat kali kebakaran pada tahun 2000, 2017, 2018, dan 2021. 

"Pasar yang sudah terbangun ini diharapkan dapat dikelola dan dipelihara dengan baik. Kenyamanan bertransaksi jual beli di pasar tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," tutur Jerry.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network