“Salah satu satwa yang akan kita lepasliarkan nanti adalah satwa yang menjadi lambang negara Indonesia, yaitu burung Garuda atau Elang Jawa,” ujar Letjen TNI Maruli Simanjuntak, MSc.
Selain terlibat menjaga daya dukung ekosistem Sanggabuana untuk kelangsungan hidup satwa liar, Kostrad lewat Denharrahlat juga akan memperbaiki tata air yang ada di Sanggabuana. Dari 339 titik mata air, 148 titik mata air ada di Kabupaten Karawang.
“Lewat penanaman pohon sejumlah 10.000 pohon ini, sebagian akan kita fungsikan untuk menjaga dan memperbaiki tata air, juga merehabilitasi hutan. Tidak hanya untuk kepentingan satwa liar saja, tapi juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Denharrahlat,” kata Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
Pangkostrad berpesan kepada seluruh prajurit dan masyarakat untuk merawat pohon yang sudah ditanam agar tumbuh subur dan jangan menangkap kemudia memperjualbelikan burung yang sudah dilepasliarkan.
Asisten Daerah (Asda) 1 Pemkab Karawang, Eka Sanata mengapresiasi pencanangan program penghijauan dan pelepasan satwa langka dilindungi karena selaras dengan program Pemkab Karawang yang berencana akan meningkatkan status Gunung Sanggabuana menjadi kawasan hutan lindung.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian santunan dan bantuan kepada anak Yatim. Hadir pada acara tersebut, Kaskostrad, Irkostrad, Pangdivif 1 Kostrad, Wair Kostrad, Kapoksahli Pangkostrad, Asren Kostrad, para Asisten Kaskostrad, Para Dan/Ka Sat/Balak Kostrad, Aster Kasdivif 1 Kostrad, Dandenharrahlat Kostrad dan Forkopimda Kabupaten Karawang, Kepala KBSDA Kabupaten Karawang, Para Kelompok Pecinta Lingkungan dan Kelompok Tani. (Penkostrad).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait