Kepala OJK Kantor Regional Jawa Barat Indarto Budiwitono. Foto/Arif Budianto

BANDUNG, iNews.id - Kendati ekonomi Jawa Barat sedang mengalami perlambatan, namun simpanan uang masyarakat Jawa Barat di bank cukup tinggi. Selama periode akhir Desember 2019 hingga September 2020 tercatat dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp558 triliun.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan, jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 7,5 persen dibanding 2019 dengan pertumbuhan 8,7 persen.

"Artinya masyarakat masih percaya menyimpan dananya di bank," kata Indarto pada diskusi Sinergi OJK dan BI Jawa Barat di Hotel Hilton, Kota Bandung, Kamis (12/11/2020).

Tak hanya DPK perbankan umum yang mengalami kenaikan, ujar dia, OJK juga mencatat pertumbuhan DPK perbankan syariah mencapai 12 persen. Simpanan masyarakat di bank syariah melebihi perbankan konvensional.

Menurut dia, naiknya DPK linier dengan penambahan jumlah aset perbankan yang tercatat terus tumbuh. Aset perbankan naik 7,1 persen sejak Desember 2019 hingga September 2020. "Aset meningkat cukup besar. Kami yakin, jumlah aset bisa menyamai pertumbuhan tahun lalu sebesar 10,1 persen," ujar dia.

Berbeda dengan dana simpanan masyarakat, pertumbuhan kredit atau pembiayaan justru melambat. Sektor ini hanya tumbuh 0,4%, jauh lebih rendah dibanding tahun lalu hingga 9,4%.

Lambatnya penyaluran kredit, tak bisa dilepaskan atas kondisi pandemi, di mana banyak sektor usaha terdampak. Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) tercatat naik menjadi 3,66% dibandingkan September 2019 sebesar 3,3%.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network