BANDUNG, iNews.id - Nyai dan ning, istri dan putri pengasuh pondok pesantren, di Jabar mengagumi pola pengasuhan Siti Atikoh Supriyanti, istri bacapres yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo, kepada putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Siti Atikoh dinilai berhasil mendidik Alam menjadi anak yang pandai menjaga akhlak.
Pengasuh Ponpes Mambaus Solihin Ciamis Nyai Kun Habibah menyampaikan kekagumannya kepada anak semata wayang pasangan Siti Atikoh dan Ganjar Pranowo, yang akrab disapa Alam itu.
“Kemarin saya lihat videonya. Ibu (Siti Atikoh) melarang sopir membuka pintu untuk anaknya (Alam). Itu inspiratif sekali. Patut dicontoh bagi kami para gus dan nyai,” kata Nyai Habibah di sela kunjungan Ganjar Pranowo ke Ponpes Motivasi Indonesia di Kabupaten Bekasi, Jumat (6/10/2023).
Penilaian sama disampaikan para nyai lainnya. Mereka menilai, pola asuh Siti Atikoh terhadap Alam tidak biasa. Apalagi bagi keluarga yang menjadi tokoh publik di mana kemewahan bisa dengan mudah didapat.
“Bisa disampaikan Bu Nyai Atikoh, tips dan triknya. Khususnya bagi kami para nyai dan ning agar anak kami bisa menjadi seperti Mas Alam yang tumbuh dengan baik,” kata Nyai Habibah, diamini para nyai lainnya.
Nyai Ela Kholilah dari Ponpes Al Falah 2 Cicalengka, Bandung menyatakan, Siti Atikoh tidak silau dengan jabatan suami dan menunjukan kepatutan sebagai sosok sederhana dan apa adanya.
“Banyak ibu nyai yang mengagumi putranya, ingin tahu bagaimana cara mendidik sehingga menjadi seperti yang hari ini kita lihat, pintar dan akhlaknya sangat dijaga,” kata Nyai Ela Kholilah.
Siti Atikoh mengatakan, soal larangan sopir membukakan pintu dan membawakan barang pribadi adalah agar Alam lebih menghormati orang tua.
Siti Atikoh mengaku tak nyaman jika Alam harus diperlakukan istimewa oleh orang yang lebih tua. “Jadi biar dia menghormati. Saya minta agar para driver (sopir) itu ya memperlakukan Alam seperti anak sendiri,” kata Siti Atikoh.
Selain itu, para nyai juga menyampaikan kekaguman terhadap sosok Siti Atikoh dan Ganjar yang begitu dekat dengan masyarakat.
“Ibu sangat baik, punya visi misi baik ke depan dan cocok menjadi ibu negara. Tauladan bagi semua kalangan, bukan hanya ibu-ibu saja tetapi semua. Sosoknya sangat gembira, kesederhanaannya, alhamdulillah itu sangat menyentuh sekali. Saya sebagai perempuan merasakan, terutama di kalangan pesantren, beliau lebih baik daripada kami,” ujar Nyai Neneng Nur Laila, pengasuh Ponpes Cipasung, Tasikmalaya.
Di momen itu, para nyai dan ning juga berdiskusi soal isu pendidikan. Sebab, para nyai dan ning melihat kepemimpinan Ganjar yang sangat peduli terhadap pendidikan. Mereka berharap ke depan pesantren dan sekolah-sekolah keagamaan lebih diperhatikan lagi.
Selain Nyai Neneng, Nyai Kun Habibah dan Nyai Ela, hadir pula Nyai Lilik Taqiudin dari Ponpes Al Basriyan Parung-Bogor. Nyai Imas Hamidah dari Ponpes Miftakhul Khoirot-Karawang, Nyai Vivi Maria dari Ponpes Al-Fauziah-Cimahi, Nyai Ning Madina Ruhiyat dari Ponpes Cipasung, Nyai Anitasari dari Muslimat-Bogor.
Kemudian Nyai Siti Bani Nurjanah dari Ponpes Al Mujahidin-Tasikmalaya, Nyai Vera Amelia dari Ponpes Idharul Huda-Tasikmalaya, Nyai Ning Asjiah diwakili dari Ponpes Salafiyah As Salam-Tasikmalaya, Nyai Kholiliyah Amaliyah dari Ponpes Riyadatul Jannah, Cikarang Utara-Bekasi dan masih banyak lagi.
Editor : Agus Warsudi
siti atikoh Siti Atikoh Istri Ganjar siti atikoh supriyanti Capres Ganjar Pranowo ganjar pranowo ganjar pranowo capres Ganjar Pranowo dan istri ganjar pranowo menang Istri Ganjar Pranowo
Artikel Terkait