Lukisan imajiner tentang sosok Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. (Foto: Istimewa)

Saat Bratalegawa mengunjungi Ratu Banawati, adik bungsunya yang menikah dengan seorang bangsawan dari Galuh, ia mengajak adik bungsunya masuk Islam. Namun ajakan itu ditolak, yang menyebabkan Bratalegawa memilih pergi ke Cirebon untuk menemui kakeknya dan mengajak masuk Islam. Tetapi lagi-lagi penolakan ia dapatkan. 

Meski ditolak dua kali, bukan berarti hubungan kekeluargaan Bratalegawa retak. Mereka tetap saling berkomunikasi sewajarnya. Sebenarnya cikal-bakal masuknya Islam ke tanah Sunda telah ada sejak zaman Prabu Niskala Wastukancana masih menjadi raja, sebelum era Prabu Siliwangi. 

Di luar keluarganya, Bratalegawa mengajak masyarakat Sunda memeluk Islam. Hal ini dilakukan tanpa kesulitan berarti, tetapi Bratalegawa tak pernah memaksa siapa pun untuk memeluk agama Islam. 

Dirinya hanya memberikan alternatif bahwa ada jalan menuju kebenaran. Jika ingin meniti jalan tersebut diajaknya bersama-sama. Tapi kalau tidak mau tak masalah. Apalagi ia adalah seorang bangsawan sepupu dari Wastukancana sekaligus iparnya, penguasa Galuh sebelum disatukan oleh Prabu Siliwangi. 

Puncaknya ketiga Prabu Siliwangi menikah dengan seorang perempuan yang berbeda agama. Perempuan ini beragama Islam, dan membuahkan tiga orang anak. Anak pertama bernama Cakrabuana, kedua, putri bernama Lara Santang, dan ketiga seorang laki-laki bernama Kian Santang. 


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network