Dalam Bahasa Sunda Caweni berarti janda bengsrat. "Menurut cerita masyarakat sekitar, puteri ini memiliki kisah hidup yang cukup pilu. Dia menikah sebanyak 99 kali. Namun selalu harus berakhir menjanda hanya dalam waktu singkat," tuturnya.
Sebab, lanjut pria yang karib disapa Bima ini, setiap kali menikah, suami yang telah mempersunting Putri Caweni selalu menemui ajal sebelum malam pertama tiba.
Kisah pilu itu harus dialami Putri Caweni hingga pernikahan dengan suaminya yang ke 98. "Disebut Caweni karena menjanda namun masih suci lantaran belum tersentuh pria," ujar Bima.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait