MAJALENGKA, iNews.id - Sosok Nyi Rambut Kasih, leluhur Majalengka, Jawa Barat, kerap menampakkan diri. Tak jarang, warga dan pegawai melihat sesosok wanita cantik berambut panjang duduk di sebuah kursi dalam ruangan di Pendopo Kabupaten Majalengka.
Satu ruangan di Pendopo Kabupaten Majalengka, ditata sedemikian rupa, dilengkapi lemari besar, tempat tidur, seprai merah, tempat duduk, dan meja dilengkapi kaca untuk berhias. Ruangan ini diyakini sebagai kamar Nyi Rambut Kasih.
"Banyak yang melihat penampakan Nyi Rambut Kasih. Saya melihat sendiri dia (Nyi Rambut Kasih) sedang duduk di kursi mengenakan kebaya dan berambut panjang sedang duduk di kursi di dalam ruangan," kata Kusnadi, mantan pegawai Pendopo Kabupaten MAjalengka.
Masyarakat Majalengkap mempercayai Nyi Rambut Kasih memiliki empat patilasan atau tempat peristirahatan di empat kecamatan. Antara lain, di Kecamatan Majalengka, Maja, Argapura, dan Talaga. Namun yang paling dikenal berada di Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Majalengka.
Patilasan di Kelurahan Sindangkasih berada di ketinggian 310 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sini terdapat tiga batu, yakni batu karancang, mamiring, dan maninggur atau batu belah, yang dilengkapi kosmetik serta kaca, dan sisir air kehidupan atau cikahuripan yang dipercaya pengunjung memberi berkah.
Tidak sedikit peziarah dari Bali, Madura Riau, dan kota-kota besar di Pulau Jawa datang ke petilasan ini. Mereka kerap melihat penampakan Nyi Rambut Kasih dalam wujud seorang anak, orang tua, dan gadis remaja cantik.
Anang, warga majalengka mengatakan, baru pertama kali datang ke patilasan Nyi Rambut Kasih di Kelurahan Sindangkasih. Di petilasan ini, Anang mencuci muka dan minum air kahuripan.
"Saya asli Majalengka. Baru sekarang datang ke patilasan untuk mencuci muka dan minum air kahuripan. Harapannya membawa berkah," kata Anang.
Saki, juru kunci patilasan Nyi Rambut Kasih mengatakan, banyak warga dari luar Pulau Jawa mengunjungi patilasan dan sering melihat penampakan Nyi Rambut Kasih. Namun penampakan itu bergantung kepada niat dan tujuan peziarah bersemedi di tempat ini.
"Pengunjung yang datang ke patilasan dari luar Pulau Jawa ada yang melihat penampakan di sini. Ada yang melihat penampakan orang tua, remaja, dan anak-anak," kata Saki.
Sementara itu, Lurah Sindangkasih Eje Sumarja mengatakan, mitos menyebutkan, saat terakhir beristirahat, Nyi Rambut Kasih menghilang atau muksa di patilasan ini. "Berdasarkan keterangan warga dan juru kunci, Nyi Rambut Kasih dipercaya menghilang atau ngahyang (muksa) di petilasan ini," kata Eje.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait