"Pria Belanda tersebut tinggal bersama putri tunggalnya. Sang putri yang memiliki paras cantik bak bidadari jatuh cinta dengan seorang pemuda pribumi," kata Cecep.
Semula, ujar Cecep, hubungan mereka tak direstui oleh orang tua masing-masing. Namun karena kuatnya tekat dan cinta mereka, akhirnya orang tua merestui. Upacara pernikahan pun digelar.
"Sebelum dinikahkan, sang putri dimandikan di curug agar kecantikannya semakin tampak. Setelah dimandikan, sang putri dinikahkan dengan pemuda Palutungan," ujar Cecep.
Setelah pernikahan selesai, tutur Cecep, mempelai pria dan wanita didoakan di Curug Sawer Landung yang letaknya tak jauh dari Curug Putri.
"Sawer artinya doa dan landung artinya panjang. Dengan didoakan di Curug Sawer Landung diharapkan pengantin memiliki usia pernikahan yang sangat panjang," tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
objek wisata objek wisata alam objek wisata keluarga Kabupaten Kuningan Kuningan-Majalengka kuningan wisata kuningan wisata kuningan jawa barat
Artikel Terkait