"Kejadian ini kan di wilayah PTPN sehingga relatif mudah terkendali, juga yang terdampak dari jumlah rumahnya tidak banyak. Tapi memang mengantisipasi jangan sampai terjadi banjir susulan maka kita ungsikan wilayah yang kira-kira rawan. Tadi saya sarankan kepada Dirut supaya ada pemindahan rumah karyawan yang rentan bencana," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos Rachmat Koesnadi menjelaskan pihaknya menyalurkan bantuan tahap I kepada korban terdampak senilai Rp107.357.775.
"Bantuan ini berupa makanan bayi, selimut, matras dan logistik lainnya. Ini merupakan bentuk negara hadir untuk membantu masyarakat," kata Rachmat.
Selanjutnya setelah melihat kondisi lapangan dan berdasarkan arahan Menko PMK, disalurkan bantuan tahap II senilai Rp121.643.665 berupa kebutuhan pengungsian lainnya seperti perlengkapan memasak dan lainnya. Kemudian untuk membantu melakukan evakuasi, Kemensos juga menerjunkan taruna siaga bencana (Tagana), SDM PKH, TKSK, Karang Taruna dan relawan lainnya sebanyak 350 orang.
"Mereka akan bersama TNI-Polri dan pemda melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban banjir," ujar Rachmat.
Sementara untuk kebutuhan makanan, Kemensos juga telah membuka dapur umum sejak hari pertama banjir bandang.
"Dapur umum telah memasak sebanyak 900 bungkus pada tanggal 19 Januari. Hari ini memasak 1.120 bungkus bagi pengungsi," tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait