Nestlé bekerja sama dengan para petani, mitra industri, pemerintah, organisasi non-pemerintah hingga konsumen dalam bertindak bersama menjalankan upaya ini.
“Investasi melalui VBD 2 ini diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO sebanyak dua kali lipat produksi per tahun. Sehingga ke depan, peningkatan kapasitas produksi diharapkan dapat mendorong Nestlé menjadi pasar ekspor negara lain sekaligus memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia,” ujar Ganesan.
Ganesan Apalavanar menuturkan, Jawa Barat, merupakan salah satu provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia. Boiler biomassa di Pabrik Nestlé Karawang memanfaatkan 8.880 ton sekam padi per tahun yang didapat dari petani padi di Jabar untuk mencegah sekam menjadi limbah pertanian atau dibakar.
Melalui penggunaan boiler biomassa ini, tutur Ganesan, Nestlé Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.068 ton CO2e per tahun. Ini dapat membantu penghematan biaya energi (energy cost saving) sebesar 14 persen.
Editor : Agus Warsudi
luhut binsar pandjaitan menko kemaritiman luhut binsar pandjaitan Menkop UKM teten masduki Kabupaten Karawang
Artikel Terkait