"Ini tidak hanya menara saja tapi akan ada edukasi budaya yaitu museum kujang, ada koleksi kujang yang usianya puluhan sampai ratusan tahun dengan segala makna-maknanya mengedukasi masyarakat yang datang ke sini," ungkapnya.
Menara Kujang Sapasang yang menjadi ikon baru destinasi wisata di Jabar. Di area menara Kujang Sapasang terdapat jembatan baja ikonik yang menghubungkan menara dengan Masjid Al Kamil yang juga telah diresmikan.
"Jadi ada tiga filosofi yaitu budaya kujang, agama ada masjid dan teknologi yaitu jembatan baja yang menghubungkannya. Mudah-mudahan bisa diapresiasi bahwa kita terus membuat hal- hal baru yang bermanfaat untuk masyarakat," katanya.
Setelah Menara Kujang Sapasang diresmikan, Kang Emil mengajak pihak swasta untuk terlibat membangun fasilitas pendukungnya. Seperti restoran, glamping, hotel, maupun jenis wisata pendukung lainnya.
"Selanjutnya adalah penambahan fasilitas dari pengelola, silakan saya serahkan mau restoran, glamping, hiking, kayaking, booting. Kuncinya hadirkan kegiatan, masyarakat menunggu pasti datang," tuturnya.
Namun, dia menegaskan bahwa yang harus menikmati manfaat terbesar dari ekonomi pariwisata itu adalah masyarakat Jatigede yang tergusur oleh proyek bendungan ini.
Editor : Agus Warsudi
kujang Menara Kujang Sepasang Bupati Sumedang destinasi sumedang Kabupaten Sumedang sumedang waduk jatigede bendungan jatigede jatigede gubernur jawa barat ridwan kamil
Artikel Terkait