Guna bisa melaksanakan berbagai perubahan tersebut, tentu saja tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Masyarakat harus kuat dan tentu saja harus bersatu. Kelembagaanpun dibentuk dengan mendorong pendirian koperasi-koperasi.
TNI bekerja sama dengan pemerintah daerah serta sektor swasta, masuk ke wilayah ini. Penguatan kelembagaan serta menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, terutama inovasi teknologi.
TNI juga menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi, karena di sini lah banyaknya riset dan inovasi. Perguruan tinggi punya kemampuan, kita fasilitasi dan jembatani agar nyambung dengan kebutuhan rakyat itu sendiri.
Apa yang dikatakan di atas, itulah yang disebut military science. Pengetahuan seperti ini yang kemudian ditransformasikan ke masyarakat.
Jika masyarakat kuat, mandiri secara ekonomi, berkembang dengan potensi yang dimiliki, maka sejatinya basis sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) sudah tercapai.
Mereka kuat karena negara hadir secara langsung. Andai ada ancaman terhadap eksistensi negara, bisa dipastikan kelompok masyarakat itulah yang akan mempertahankannya.
Itu lah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata), pertahanan negara yang berbasis pada kekuatan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Kuat bukan karena memegang senjata, tapi kuat karena berdaulat atas tanah dan wilayahnya masing-masing.
Editor : Agus Warsudi
Kunto Arief Wibowo Mayjen Kunto Arief Wibowo pangdam iii siliwangi pangdam siliwangi kodam siliwangi kodam iii siliwangi pantai selatan Pantai selatan Jabar Ritual di Pantai Selatan sishankamrata
Artikel Terkait