Diki Irawan (41) memetik buah anggur di Kampoeng Anggoer, Gang Neglasari, RT 02/02, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. (FOTO: Ferry Bangkit Rizki)

Diki menuturkan, alasan anggur dipilih untuk menghiasi gang dan lahan kosong di wilayah mereka, karena buah bernama latin Vitis Vinivera itu memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Minimal, warga di kampung tersebut bisa terbebas dari iuran sampah dan air.

Harapan besarnya, tutur Diki, bisa mendongkrak perekonomian warga. Selain itu, anggur memiliki nilai estetika tinggi. Anggur bisa ditanam di mana saja, termasuk di gang dan pekarangan rumah warga.

"Anggur ini kan bisa didesain, bisa diatur. Bisa di gang, pakarangan rumah yang sempit pun bisa. Kalau buah yang lain kan susah," tutur dia.

Saat ini, buah anggur banyak bergelantungan di Gang Neglasari. Total 52 jenis anggur ditanam di kampung tersebut. Dari mulai jupiter, ninel, gosbi, akademik, tamaki, sansakerta dan jenis lainnya. Buah anggur yang siap panen itu biasanya sudah ludes dibeli warga sekitar, dan pengunjung yang datang dan penasaran ingin melihat secara langsung Kampoeng Anggoer di permukiman padat penduduk.

Selain buahnya, warga juga menjual bibit anggur yang kini sudah tembus pasar di luar Pulau Jawa. Seperti Makasar dan Palu. Ada juga daunnya daunnya pun bisa diolah menjadi berbagai olahan seperti keripik.

"Buahnya, alhamdulillah ke tamu dan warga sekitar juga sudah habis. Tapi produksinya masih terbatas," ucap Diki Irawan.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network