BANDUNG, iNews.id - Media asing menyoroti strategi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam upaya memerangi lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Jabar dan penyiapan infrastruktur kesehatan tanpa APBD. The Sydney Morning Herald and The Age pada Minggu (19/7/2021) lalu mengulas upaya Ridwan Kamil lewat artikel berjudul "In charge of 50 million people, this leader charts own course beyond Covid-19".
Dalam artikel, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengupas upayanya mengikis tingkat kematian dan krisis oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di mana Jabar mengalami defisit oksigen mencapai 200 ton per hari.
"Kami menggunakan jaringan pribadi untuk menambah suplai oksigen, memang ada jaringan antarkepala daerah, tapi saya tidak bisa menunggu," kata Ridwan Kamil, Kamis (22/7/2021).
Tiga pekan terakhir, Jabar berada dalam kondisi darurat mengingat angka kasus positif Covid-19 mengekor kenaikan kasus di Ibu Kota. Karena itu, guna mengatasi isu kelangkaan oksigen, langkah Ridwan Kamil mengaktifkan jaringan dinilai efektif oleh media Australia tersebut.
Hasilnya, bantuan tabung oksigen berdatangan dari China, Singapura, juga dukungan dari pengusaha swasta Australia lewat bantuan Dino Patti Djalal yang memiliki jaringan baik di Negeri Kangguru tersebut.
Digambarkan pula upaya Ridwan Kamil dalam menghadapi tekanan lonjakan bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19. Otoritas di Jabar lalu meluncurkan layanan telemedicine dan mengirim pasien yang gejalanya membaik ke apartemen dan hotel tempat isolasi mandiri.
Apresiasi juga diberikan atas keputusan Ridwan Kamil yang menghentikan sejumlah proyek infrastruktur dan mengalihkan anggaran sebesar Rp140 miliar untuk membagikan obat-obatan gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Di tengah kebijakan PPKM Darurat seperti provinsi lainnya, media Australia juga menulis Ridwan Kamil melakukan sejumlah pendekatan yang cepat guna menahan laju penyebaran varian Delta.
Ditulis pula bahwa pandemi juga menyadarkan Ridwan Kamil bahwa sistem pelayanan kesehatan di Indonesia harus ditata agar bisa memberikan layanan yang mumpuni bagi penduduk berjumlah 270 juta jiwa tersebut.
Karena itu, dalam rencana jangka panjang, Ridwan Kamil merencanakan dalam beberapa tahun ke depan bisa menambah fasilitas layanan kesehatan di provinsinya dengan menggandeng mitra dari Australia.
Lewat kerja sama senilai Rp14 triliun antara BUMD PT Jasa Sarana dan Australia Docta dan Aspen Medical, Ridwan Kamil berencana membangun 23 rumah sakit baru dan 650 layanan kesehatan keliling. Proyek non-APBD ini direncanakan akan memulai pembangunan fisik pertama akhir 2021 ini.
"Penduduk Jawa Barat itu sekitar 50 juta, dua kali jumlah Australia. Tapi kalau saya lihat, rasio infrastrukturnya tidak baik. Saya tidak ingin mewariskan rasio layanan kesehatan yang tidak baik ini. Jadi sambil memerangi virus ini sejak tahun lalu, kita juga mempersiapkan masa depan layanan kesehatan yang lebih baik," kata Ridwan Kamil memberikan alasan.
Media Australia juga menulis, Ridwan Kamil yang masuk dalam kandidat calon Presiden 2024 memiliki modal penting jika mampu mengatasi pandemi ini.
Mereka menulis, jika Presiden Jokowi bisa mengatasi pandemi ini, maka akan menjadi warisan berharga di era kepresidenannya. Sementara di sisi lain, Ridwan Kamil berambisi bisa menjadi contoh bagi provinsi lain, salah satunya lewat upayanya membangun infrastruktur dengan menambah 6.000 ranjang rumah sakit dalam waktu dua dekade tanpa APBD.
"Sebagai pemimpin saya harus berani ambil risiko. Saya tidak bisa menunggu yang lain," kata Ridwan Kamil.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait