CIMAHI, iNews.id - Massa buruh yang tergabung dalam serikat pekerja dan serikat buruh di Kota Cimahi, Jawa Barat, sweeping pabrik, Rabu (22/11/2023). Mereka mengajak pekerja untuk ikut demo menuntut kenaikan upah.
Berdasarkan pantauan, ribuan buruh mulai bergerak dari kawasan industri Jalan Gempol Sari ke arah Jalan Cibaligo. Mereka melakukan long march. Setiap ada pabrik, mereka berhenti dan mengajak buruh untuk keluar dan mengikuti aksi.
Koordinator aksi, Siti Eni mengatakan, aksi sweeping ini dilakukan untuk mengajak para buruh di semua pabrik agar ikut berjuang bersama-sama gara Upah Minimum Kota (UMK) tahun 2024 naik sesuai keinginan buruh.
"Semua perusahan di sweeping, itu kesepakatan bersama aliansi bahwa semua buruh harus keluar bersama keluar semua," kata dia disela-sela aksi.
Dia mengatakan buruh yang sudah ikut dalam aksi menuntut kenaikan UMK ini sudah ada sekitar 4.000 orang. Massa buruh akan memenuhi jalan di kawasan industri di Kota Cimahi.
Siti menyebutkan, melalui aksi massa yang dilakukan ini pihaknya berharap pemerintah melihat bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 tahun 2023 tentang Pengupahan yang diputuskan menjadi acuan penghitungan UMK tahun 2024 sama sekali tidak memihak kalangan buruh.
"PP ini malah akan semakin membuat kawan-kawan buruh terhimpit karena harga-harga kebutuhan pokok semakin tinggi," ucap Siti.
Dia menegaskan, massa buruh di Kota Cimahi ngotot meminta upah tahun depan naik 25 persen. Sebab jika hanya naik sesuai penghitungan melalui PP Nomor 51 yang sudah disepakati maka beban kalangan buruh akan semakin berat.
"Kami ingin menyadarkan kawan-kawan buruh agar mau berjuang untuk kenaikan upah 25 persen karena jika tidak, itu benar benar ancaman buat buruh," ucap Eni.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait