KARAWANG, iNews.id - Masjid Agung Karawang yang berlokasi di alun-alun kota ramai dikunjungi warga. Selain ibadah, banyak di antara mereka yang berburu takjil.
Namun pada Ramadan tahun ini terasa berbeda. Pengelola Masjid Agung Karawang menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap para pengunjung. Sedangkan mereka yang datang untuk beribadah sambil melihat-lihat jumlahnya banyak.
"Kita kewalahan juga mengatasinya. Seharusnya pengunjung dibatasi 50 persen dari kapasitas," kata Ketua DKM Masjid Agung Karawang, Acep Jamhuri, Sabtu (17/4/2021).
Pengurus masjid sulit melarang pengunjung untuk beribadah meski kapasitas masjid sudah penuh. Sebab banyak juga dari mereka yang berasal dari daerah lain.
Untuk mengatasi hal tersebut, pengurus meminta pengunjung bergantian beribadah. Mereka diminta tidak terlalu lama di dalam masjid, sehingga bisa bergantian.
Selain kedatangan warga yang hendak beribadah, keberadaan takjil di depan masjid membuat masyarakat semakin berjejal. Pengurus pun selalu mengingatkan agar mereka mematuhi protokol kesehatan.
Masjid Agung Karawang bukan hanya menjadi tempat beribadah, tapi juga wisata religi. Ada Makam Syekh Quro dan Syekh Abdurahman, yang terletak di belakang bangunan.
"Setiap malam Jumat ada tawasul khusus di makam Syekh Quro, Syekh Abdurahman, dan para pengikutnya, serta Bupati Karawang sebelumnya," kata Acep.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait