Andi Safa Afianzar menjadi mahasiswa termuda di ITB. (Foto: ITB)

BANDUNG, iNews.id - Remaja yang masih berusia 16 tahun berhasil lulus ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Institut Teknologi Bandung (ITB). Mahasiswa bernama Andi Safa Afianzar itu pun menjadi yang termuda di kampusnya. 

Umumnya, anak-anak di usia 16 tahun masih duduk di bangku SMA. Namun, Andi jelas punya jalan hidup berbeda dari kebanyakan anak seusianya. Dia berhasil masuk ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB dalam usia sangat muda. 

Putra pasangan Andi M Sadat dan Febriana Damayanti ini mengakui dirinya memang ingin masuk ke ITB sejak kecil karena suka sekali dengan bidang sains. ITB sesuai dengan minatnya kepada matematika dan ilmu pengetahuan alam. 

Dia menganggap ITB tidak ada duanya dalam bidang itu. ITB juga merupakan institut teknik tertua di Indonesia dan memiliki rekam jejak yang menarik. Namun, dia juga sempat bingung memilih jurusan saat tes.

"Saya sempat bimbang memilih antara teknik dengan ilmu murni. Belakangan saya putuskan, sepertinya lebih enak ilmu-ilmu murni. Misalnya, fisika atau matematika yang mengutak-atik rumus, saya menyukainya. Akhirnya saya pilih FMIPA," cerita Andi, dikutip dari situs resmi ITB, Kamis (19/8/2021).

Usia muda tentu tidak akan menghentikan Andi untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Segala masalah akan dia hadapi. Begitu pun masalah sosialisasi dengan teman-teman kuliahnya yang lebih tua. Apalagi, ini bukan pertama kalinya Andi menjadi yang paling muda.

Andi bisa masuk ITB dalam usia 16 tahun tak lepas dari kisah masa kecilnya. Dulu dia sempat sekolah di Inggris saat ayahnya mengenyam pendidikan di sana. Andi tidak sempat merasakan suasana kelas satu sekolah dasar karena hasil asesmen pihak sekolah di Inggris menunjukkan dia bisa langsung ke kelas dua.

Saat Andi kelas empat, keluarganya mesti kembali ke Tanah Air. Mereka sempat bingung mau memasukkan Andi ke kelas mana karena ada perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dan Inggris. Namun, masalah rupanya lekas teratasi. Andi lanjut ke kelas lima meski usianya lebih muda dari siswa yang lain.

Andi juga sempat mengikuti program akselerasi kala SMA. Menyelesaikan sekolah hanya dua tahun membuatnya lulus lebih dulu dari teman-teman seangkatannya. Hal itu membuat Andi selalu menjadi yang termuda dibanding teman-temannya yang lain di sekolah.

“Dari SD teman-teman saya lebih tua. SMA juga teman-teman saya lebih tua. Jadi, kendalanya saya rasa tidak begitu besar. Sudah punya gambaran,” ujar Andi tentang menghadapi kuliah di ITB.

Ketika kuliah nanti, Andi berharap bisa menjadi mahasiswa yang aktif. Dia ingin mencoba berorganisasi. Andi mengaku belum pernah masuk organisasi apa pun kala bersekolah, meskipun aktif mewakili sekolah dalam beberapa lomba. 

Saat SMP, Andi mewakili siswa Surabaya sebagai spokesman pada pertukaran pelajar di Busan-Korea Selatan dan menjadi juara dua nasional ajang English Speech Contest. Di SMA, Andi juga berhasil meraih juara pada lomba menulis dan pidato berbahasa Inggris.

"Saya mau meluangkan waktu untuk meningkatkan social skills. Kalau akademik sudah jelas. Dengan sendirinya akan diasah karena kuliah di ITB. ITB ini akan saya jadikan tempat untuk benar-benar menyiapkan diri saya untuk kehidupan nanti,” kata alumni SMAN 15 Surabaya itu.

Kini Andi bersiap untuk kuliah. Dia telah melewati acara penyambutan mahasiswa baru. Meski kuliah nantinya masih berlangsung secara daring, dia sudah tidak sabar untuk menjalaninya. Andi ingin melihat dirinya bisa sejauh apa saat kuliah di ITB. 


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network