Tokoh militer, mantan Wakil KSAD Letjen (Purn) Kiki Syahnakri (tengah) dalam diskusi bertajuk "Mewaspadai Kembalinya Politik Identitas dan Polarisasi Menjelang Pilpres 2024" di Kota Bandung, Sabtu (19/8/2023). (FOTO: AGUNG BAKTI SARASA)

"Politik identitas entah itu membawa agama, warna kulit, etnik, pasti mengganggu persatuan ini. Padahal persatuan sangat dibutuhkan bangsa Indonesia," ucap dia.

Karena itu, ujar Kiki, politik identitas harus benar-benar diwaspadai lantaran akan mengganggu persatuan. Jika tidak kuat menjaganya, maka akan sangat bahaya bagi keberlangsungan bangsa.

"Kalau kita tidak kuat, maka barangkali kita bukan sampai kepada cita-cita nasional sebagai negara bangsa, bersatu, berdaulat, adil makmur, akan tetapi bisa belok, kemudian kepada perpecahan. Itu bahayanya politik identitas ini," ujarnya.

Dalam diskusi yang juga dihadiri Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah itu, Kiki berpesan agar masyarakat harus menyadari bahaya politik identitas jelang Pemilu 2024  mendatang. Jika berpegang teguh pada Pancasila, maka persatuan Indonesia tidak akan tergoyahkan.

"Itu aja, kalau masyarakat sadar betul, 'oh ini berbahaya', jadi tidak melakukan itu, tidak mendukung kelompok-kelompok politik identitas," tutur Kiki.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network