CIREBON, iNews.id - Momentum perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar), kental dengan nuansa toleransi antarumat beragama. Makan bersama dengan sajian makanan dan kue khas menambah khidmat suasana perayaan Imlek.
Seperti biasanya, mayoritas umat Tionghoa dan sebagian umat Muslim di Kota Cirebon bersilaturahmi di Hari Imlek. Makan bersama aneka makanan khas Imlek ini digelar di kawasan Sisimangaraja.
Beragam makanan khas imlek seperti rebung, ikan, dodol China hingga kue lapis yang tersaji menjadi simbol doa dan harapan bagi umat Tionghoa. Mereka meyakini makanan tersebut memiliki memiliki arti yang baik wujud keharmonisan semangat dan harapan baru.
Suasana hangat kerukunan umat beragama ini dirajut dalam makan bersama. Meski beda keyakinan, tidak menghalangi keakraban dalam kebersamaan warga Cirebon yang duduk dalam satu meja.
Teddy Dharmadi Chandra penyelenggara kegiatan tersebut menjelaskan, makan bersama antarumat beragama ini tentunya digelar karena memiliki makna. Selain membantu terhadap sesama di tengah kesulitan pandemi Covid-19, makan bersama saat Imlek juga memperkuat toleransi antarumat beragama.
"Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan suka cita menyambut tahun baru Imlek bukan saja dinikmati umat Tionghoa, melainkan juga dapat dirasakan juga oleh umat agama lainnya," ujarnya.
Sementara Sucipto Chandra pemilik usaha Ciprek dan Himas Cafe, menjelaskan, kegiatan yang kini digelar bertujuan untuk mempererat antarumat beragama di momen Tahun Baru Imlek.
"Bukan hanya warga keturunan Tionghoa saja, tapi umat Islam yang merupakan mayoritas di daerah ini," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait