Menurut Mahfud, pesan Solihin GP mengenai korupsi harus dicamkan semua pihak di tanah air, terutama pemerintah dan aparat penegak hukum. Pesan itu tidak selalu harus diucapkan tapi juga bisa dikonsultasikan melalui istilah membaca kehidupan. Pesan apa yang telah disampaikan oleh pihak keluarga dan sahabat Solihin GP tentu sangat penting untuk diikuti. Tapi jauh lebih penting, sambung Mahfud, adalah sepak terjang dan bagaimana Solihin GP menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
“Bekerja dengan penuh integritas, seperti yang dicontohkan oleh pak Solihin GP. Kita akan membangun negara dengan demokrasi yang baik dan bermartabat,” ucap Mahfud.
Mahfud sempat menanyakan kenapa Mang Ihin masih memberi atensi besar soal korupsi di masa tuanya. Dalam beberapa kesempatan, jawaban Solihin GP ke pihak keluarga dan kerabat masih sangat tegas. Korupsi tidak hanya merusak ekonomi tapi lebih dalam. Yaitu merusak jiwa royong yang merupakan modal bangsa Indonesia untuk merdeka.
Solihin GP tidak hanya dikenal sebagai pejabat pemerintah dan militer. Dalam tugasnya, Solihin sangat dekat dengan masyarakat khususnya petani. Istilah pada Gogo Rancah menempel pada Solihin GP karena menjadi solusi dalam mengatasi krisis pangan di Indramayu, Jawa Barat. Solihin juga termasuk yang berani saat muncul adanya praktik korupsi di awal pemerintahan Soeharto yang disebut Banpres serta Bimas.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait