BANDUNG, iNews.id - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung menggagas sistem logistik bawah tanah menggunakan kapsul atau Underground Transportation Capsules bernama Gocaps. Sistem ini diklaim lebih efektif dan efisien menghadapi kondisi transportasi di Indonesia semakin padat.
Sistem Gocaps digagas oleh empat mahasiswa Teknik Logistik angkatan 2021, yakni, Steven Julianto Situmeang, Arvi Rizka Hidayah, Fatimatuz Zahroh, dan Azzam Ihsanuddin mahasiswa Teknik Sipil UPI angkatan 2020. Mereka didampingi dosen pendamping Hanissa Okitasari MSc.
Keempat mahasiswa UPI itu tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Video Gagasan Kreatif (PKM-VGK) UPI. Riset dan pembuatan konsep sistem logistik ini telah dilakukan selama beberapa tahap hingga mencapai tahap konsep akhir.
Gocaps adalah konsep masa depan untuk menjadi pelopor transportasi barang lebih efektif dan efisien. Gocaps bertujuan menghasilkan sebuah gagasan mengenai sistem transportasi barang bawah tanah berbentuk kapsul berbasis autopilot yang diharapkan dapat mengurai permasalahan terkait kemacetan di Indonesia.
“Sistem ini mampu memastikan pengiriman barang secara efisien hingga sampai ke tangan konsumen secara cepat dan tepat,” kata Steven Julianto Situmeang.
Inovasi sistem infrastruktur logistik yang diusulkan merupakan implementasi dari berbagai teknologi lintas bidang ilmu, di antaranya teknologi autopilot, Global Positioning System (GPS), Radio Frequency Identification (RFID), dan sistem transportasi bawah tanah.
Steven Julianto Situmeang menyatakan, latar belakang Gocaps karena sektor logistik menjadi sektor industri terbaik selama beberapa tahun terakhir. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan konsumsi domestik dan bisnis online yang melonjak pesat di masyarakat.
Namun, masih ada berbagai isu mendasar yang dialami oleh para pelaku bisnis di Indonesia terkait logistik seperti masalah terkait kemacetan menyebabkan waktu pengiriman yang relatif lama.
“Hal tersebut menyebabkan proses pengiriman barang mengalami keterlambatan,” ujar Steven Julianto Situmeang.
Kehadiran Gocaps diharapkan dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Ini sejalan dengan upaya mewujudkan kesejahteraan nasional khususnya pada tujuan ke-9 “Industry, Innovation, and Infrastructure” dengan target membangun infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan, berkelanjutan dan tahan lama.
“Termasuk infrastruktur regional dan antar batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia,” ujar Arvi Rizka Hidayah.
Konsep ini juga hadir sesuai tujuan ke-11 “Sustainable Cities and Communities” dengan target dapat menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman dan mudah diakses bagi masyarakat, serta tujuan ke-13 “Climate Action” dengan target Indonesia bebas polusi.
Gocaps memiliki potensi terhadap Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia. Dalam aspek sosial, Gocaps dapat membuat pengiriman barang dengan lebih cepat, aman, dan efisien, kemudian dapat mengatasi kemacetan karena mobilitas manusia dan barang dapat terpisahkan, serta mengatasi permasalahan polusi udara karena teknologinya ramah lingkungan.
Dalam aspek ekonomi, inovasi Gocaps memungkinkan produktivitas bisnis meningkat karena berkurangnya biaya logistik dan transportasi. Inovasi ini juga menciptakan peluang bisnis baru sehingga membuka banyak lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Untuk konsep ini, Fatimatuz Zahro telah membuat skenario pengembangan. Potensi khusus 5 tahun ke depan, perlu dilakukan studi kelayakan pengembangan teknologi Gocaps dan peluncuran pilot project pengoperasian Gocaps di Pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian lanjutan terkait fitur-fitur Gocaps dan pengembangan infrastruktur bawah tanah.
Untuk rencana 10 tahun ke depan membentuk kemitraan dengan berbagai perusahaan yang akan menggunakan jasa Gocaps. Sedangkan untuk Rencana 20 Tahun ke depan Gocaps sudah Beroperasi secara penuh di berbagai lokasi Dilakukan juga ekspansi geografis untuk memperluas jaringan, serta optimalisasi pelayanan melalui penelitian lanjutan.
Editor : Agus Warsudi
UPI Bandung alat transportasi bisnis transportasi biaya transportasi fasilitas transportasi moda transportasi Sektor transportasi bawah tanah transportasi bawah tanah ekosistem logistik
Artikel Terkait