Warga Kaputren Majalengka ngobrol pakai bahasa asing dengan turis yang datang. (Foto: iNews.id/Inin Nastain)

Kini, meskipun sudah kembali tinggal di kampung, tidak jarang Yayah menggunakan bahasa Arab saat ngobrol santai dengan sesama mantan PMI.

"Saya lebih suka pakai bahasa Arab. Sekarang juga masih suka nonton film Arab. Saya juga bisa bahasa Qatar atau Inggris. Jadi selain meningkatkan ekonomi keluarga, saya selama 10 tahun bekerja di Arab, saya juga jadi bisa berbagai bahasa," kata dia, di sela-sela santai di rumahnya.

Tokoh pemuda Kampung Kaputren Majalengka Amin Halimi mengatakan, fenomena bekerja di luar negeri terjadi sekitar tahun 1990.  Motif ekonomi jadi alasan mereka meninggalkan kampung dan keluarga untuk bekerja di luar negeri.

"Dari awal tahun 90-an perempuan-perempuan di sini bekerja ke luar negeri, mereka terpaksa meninggalkan rumah, orang tua  Bahkan suami-anak untuk bisa mendapatkan uang," ujar Amin kepada wartawan, Sabtu (14/1/2023).


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network