BANDUNG, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan proyek elektrifikasi jalur Padalarang–Cicalengka rampung pada tahun 2027. Proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat sistem transportasi massal di kawasan Bandung Raya.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan, elektrifikasi jalur tersebut merupakan bagian dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) yang tertuang dalam masterplan hingga tahun 2030.
“Harapannya nanti masyarakat Jawa Barat, khususnya di Bandung, yang semula jarak tempuh 40 kilometer ditempuh 2 jam, bisa hanya 1 jam,” ujar Dudy Purwagandhi dikutip dari iNews Bandung Raya, Rabu (29/10/2025).
Proyek elektrifikasi sepanjang 42 kilometer ini diharapkan mampu memangkas waktu perjalanan sekaligus meningkatkan efisiensi mobilitas penduduk Bandung Raya yang selama ini bergantung pada moda transportasi darat.
Kehadiran KRL Bandung Raya nantinya akan menjadi solusi transportasi ramah lingkungan, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
“Dengan elektrifikasi, efisiensi energi dan keandalan jadwal perjalanan akan meningkat signifikan,” kata Menhub.
Hingga kini, jalur Padalarang–Cicalengka masih aktif beroperasi dan dilayani oleh Kereta Api Commuter Bandung Raya. Pihak KAI memastikan, selama proses elektrifikasi, operasional kereta tetap berjalan dengan pengaturan teknis agar tidak mengganggu aktivitas penumpang.
Kemenhub menargetkan pekerjaan fisik dimulai secara bertahap setelah studi teknis dan pengadaan infrastruktur utama selesai.
Selain proyek Padalarang–Cicalengka, pemerintah bersama PT KAI juga tengah merancang elektrifikasi lanjutan dari Cikarang hingga Cikampek. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk memperluas layanan KRL Jabodetabek dan Jawa Barat bagian timur.
Dengan jaringan yang terintegrasi, pemerintah berharap konektivitas antarwilayah dapat lebih efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menekan polusi akibat kendaraan berbahan bakar fosil.
“Proyek ini tidak hanya soal efisiensi perjalanan, tetapi juga bagian dari agenda nasional menuju transportasi rendah emisi karbon,” ujar Dudy.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait